Plt Wali Kota Surabaya Minta RS Swasta Tingkatkan Kapasitas Ruang Perawatan Covid-19

Plt Wali Kota Surabaya Minta RS Swasta Tingkatkan Kapasitas Ruang Perawatan Covid-19

Surabaya, Memorandum.co.id - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menegaskan bahwa Surabaya masih membutuhkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 tambahan. Saat ini, kebutuhan ruang perawatan terus meningkat sedangkan jumlah ruang terbatas. Untuk tambahan RS darurat, kata Whisnu, Kementerian Kesehatan sudah memberikan instruksi untuk meningkatkan ruang perawatan. Salah satu caranya dengan menggandeng rumah sakit swasta. "Kita pakai instruksi Menkes bahwa kapasitas rumah sakit swasta yang kita gandeng untuk penanganan Covid-19 harus ditingkatkan 40 persen," kata Whisnu. Sebelumnya, rumah sakit swasta hanya mengalokasikan 25 persen untuk perawatan Covid-19. "Jadi sekarang ICU yang semula 15 persen kita naikkan jadi 25 persen," tegas Whisnu. Ketika ditanya soal rencana pembukaan Rumah Sakit Darurat Covid-19 yang dikelola Siloam Hospital di area mal City of Tomorrow (Cito), Whisnu mengaku sedang memantau kesiapan. "Saya dengar ada yang menolak. Kita bantu melakukan pendekatan. Kita pantau terus tingkat kebutuhan kita untuk membuka RS darurat maupun kesiapan warga sekitar," ujar Whisnu. Rencananya, Siloam Hospital Group (SHG) siap membuka dan mengoperasikan Rumah Sakit ke-40 di Surabaya bernama RS Siloam Cito. Rumah Sakit tersebut akan menjadi rumah sakit komprehensif bertaraf internasional dengan layanan kesehatan, peralatan dan tenaga medis yang terbaik. Fasilitas kesehatan tersebut berada dalam kawasan mixed use City of Tomorrow (Cito), namun dengan akses, fasilitas dan infrastruktur yang terpisah dan independen. Hal ini termasuk fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC, sistem gas medis, sistem STP/IPAL. RS ini juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19 dan memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri/terpisah. Terkait limbah pembuangan medis, limbah cair dan TPS B3, RS Siloam Cito sudah memiliki sistem terpisah dan mengimplementasikan standar tinggi untuk operasional RS. Sejalan dengan imbauan dan SK Menteri Kesehatan, Siloam akan mengalokasikan sebagian tempat tidurnya untuk penanganan pasien Covid sama seperti kewajiban dan tanggung jawab RS lainnya.(*/gus)            

Sumber: