Diperdayai 2 Penjahat Ber-Scoopy

Diperdayai 2 Penjahat Ber-Scoopy

SURABAYA - Aksi penjahat jalanan kembali meresahkan pengguna jalan di Jalan Manyar. Kali ini yang menjadi korbannya bernama Anita, warga negara asing (WNA), asal Malaysia. Pelaku yang berjumlah dua orang itu berhasil merampas HP jenis Iphone milik korban, Sabtu (20/4) malam. Informasi di lokasi, kejadian diperkirakan sekitar pukul 18.00. Saat itu, korban ditemani seorang tour guide-nya usai menikmati kuliner alpukat kocok di TKP. ketika mengoperasikan HP di trotoar, mendadak Anita dikagetkan dengan aksi perampasan yang dilakukan dua penjahat dengan mengendarai motor Honda Scoopy. Setelah merampas HP korban, pelaku segera menggeber motornya ke arah Jalan Menur. Seorang saksi mata di lokasi, Nardi (60), menjelaskan, saat kejadian dia melihat aksi penjambretan tersebut. Bahkan sebelum beraksi, dua pelaku sempat berhenti di sampingnya untuk mengincar korban. Nardi menyebut, dua pelaku terlihat masih berusia belasan tahun. "Saya lihat pelaku yang dibonceng main HP saat berhenti. Saya kira mereka nyari alamat karena seperti kebingungan dan lihat kanan kiri," ujar Nardi. Melihat Anita keluar usai menikmati alpukat dan mengeluarkan HP-nya, saat itu pula kedua pelaku menghidupkan mesin motornya. Mereka melesat di depan korban dan langsung merampas HP dari tangannya. "Saya kaget mendapati kedua pemuda tersebut njambret seseorang. Saya sempat membantu mengejar tapi para pelakunya ngebut ke arah Jalan Menur," lanjut  saksi ini. Anita didampingi tour guide-nya lantas melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Gubeng yang jaraknya tidak jauh dari lokasi penjambretan. "Mereka melapor ke Polsek Gubeng. Waktu saya tanya, korban adalah orang Malaysia dan sedang berlibur di Surabaya," imbuh Nardi. Ditemui di Mapolsek Gubeng, dua petugas penjagaan di mapolsek mengakui jika ada wanita berstatus WNA asal Malaysia, yang datang melapor menjadi korban penjambretan. Anita juga meminta HP-nya untuk dilacak agar mengetahui keberadaan pelaku yang memperdayainya. "Kami sarankan melapor ke Unit Resmob Polrestabes Surabaya. Kami juga sudah menghubungi SPKT Mapolrestabes Surabaya untuk berkoordinasi. Korban akhirnya melapor ke sana," terang seorang petugas SPKT yang enggan disebut namanya. (fdn/nov)

Sumber: