Curanmor Merajalela, Alarm-CCTV Tak Maksimal

Curanmor Merajalela, Alarm-CCTV Tak Maksimal

Surabaya, memorandum.co.id - Hampir setiap hari aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terjadi di semua wilayah Surabaya. Pelaku yang tumbuh subur tersebut mencari sasaran secara acak. Saat ada kesempatan, maka penjahat tersebut memanfaatkan sebaik-baiknya demi mendapatkan motor incarannya. Lemahnya sistem pengamanan, membuat pelaku tunggal maupun berkelompok makin menggila melakukan aksinya. Salah satu tempat yang menjadi incaran empuk adalah sejumlah minimarket. Meski dilengkapi CCTV dan alarm bahaya, tak membuat para pelaku keder. Sehingga hanya hitungan detik, mereka mampu menggondol motor milik korban. Ditambah pemakaian dua piranti penting tersebut kurang maksimal. Alhasil, fungsi alarm dan CCTV hanya dipandang sebelah mata saja. Selain itu, rata-rata minimarket yang menjadi target adalah yang tidak dijaga tukang parkir. Biasanya pihak manajemen menggratiskan biaya parkir bagi pelanggan. Sayangnya hal tersebut malah dimanfaatkan pelaku dengan menyaru sebagai pembeli. Terlebih penampilan mereka sangat meyakinkan dan tidak mencurigakan sama sekali. Memang saat ini sejumlah minimarket telah melengkapi alarm bahaya yang terkoneksi dengan mapolsek terdekat. Sehingga ketika ada kejadian apa saja, pihak minimarket segera memencet tombol untuk memberikan tanda bahaya kepada petugas. Dengan harapan polisi masih punya waktu menangkap pelaku kejahatan tersebut. Belakangan banyak pemilik motor resah karena setiap terjadi pencurian, hampir dipastikan kendaraan yang dicuri tidak bakal kembali meski pelakunya tertangkap. Untuk melengkapi tulisan ini, Memorandum mencoba mendatangi sebuah minimarket di kawasan Dukuh Setro, Tambaksari. Di lokasi itu, terlihat tukang parkir meski terdapat tulisan di tembok bahwa ‘parkir gratis’. Setelah berbelanja dan membayar di kasir, pegawai minimarket menyampaikan terima kasih karena telah berbelanja dan tidak perlu membayar uang parkir karena gratis. “Terima kasih atas kunjungannya, parkirnya gratis ya,” ucap kasir minimarket yang namanya tak ingin dikorankan. Memorandum kemudian bertanya mengapa tidak perlu membayar, setidaknya dengan adanya tukang parkir, keamanan kendaraan pelanggan lebih terjaga dan teratur. Kasir tersebut menjawab bila hal itu sudah menjadi aturan manajer minimarket agar tidak membebani pelanggan yang berbelanja. “Itu udah aturan Mas, jadi tukang parkir ini tiba-tiba datang di tempat kami. Sehingga kami tetap menyampaikan ahwa parkirnya gratis. Jika ingin memberi ya silahkan, bila tidak berkenan juga tidak apa-apa,” tuturnya. Ditanya terkait alarm bahaya apakah sudah terkoneksi dengan pihak kepolisian, kasir tersebut menuturkan sudah dilakukan sejak lama. “Di sini sudah terhubung dengan mapolsek terdekat. Memang pernah sekali kejadian. Kami langsung koordinasi dengan kepolisian untuk membantu menangkap pelakunya,” ucapnya. Sementara itu, Kapolsek Tambaksari AKP Akay Fahli menuturkan, guna mengantisipasi kejahatan curanmor di beberapa minimarket, pihaknya kerap kali mendatangi minimarket di wilayahnya untuk mengimbau kepada manajer agar disediakan tukang parkir. “Saya sudah minta agar setiap minimarket ada yang jaga parkir. Mereka harus bertanggung jawab bila ada kerusakan atau kehilangan karena dia diberikan wewenang untuk menjaga lahan parkiran tersebut,” kata Akay. Menyoal alarm bahaya yang terhubung dengan Mapolsek Tambaksari, Akay menyebut ada beberapa minimarket yang sudah terhubung, tapi juga ada yang belum.”Sudah ada yang terhubung. Kalau yang belum biasanya langsung menghubungi polsek bila ada kejadian pencurian ataupun lainnya,”  tutur alumni Akpol 2009 ini. Hal senada juga diungkapkan Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Oki Ahadian Purwono. Ia menyebut bahwa pencurian motor di minimarket sudah menjadi perhatian pihak kepolisian. Bahkan beberapa pelaku curanmor itu terpaksa ditembak mati. Di antaranya Heru Kustiawan (25), dan Samsul Huda (20), keduanya asal Pasuruan. Mereka terkenal cukup lihai dan berhasil beraksi di 24 tempat kejadian perkata (TKP) di Jatim, beberapa menyasar minimarket tanpa ada penjaga parkirnya. “Tahun ini kami telah melakukan tindakan tegas terhadap empat pelaku curanmor antarkota karena membahayakan petugas saat diamankan.  Kami  selalu berkoordinasi dengan Satreskrim Polrestabes Surabaya guna menangkap pelaku di Kota Pahlawan,” pungkas Oki. (iah/nov)

Sumber: