Begini Jadinya Ketika Wali Kota Risma Jadi Guru

Begini Jadinya Ketika Wali Kota Risma Jadi Guru

Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi guru dalam program belajar bersama “Guruku”. Program yang ditujukan kepada semua siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) se-Surabaya itu, sebagai bentuk pengganti sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19. Risma tampak lihai membawakan diri sebagai seorang guru. Dengan ekspresi yang bergembira. Selain itu, ia juga membawakan  materi yakni menjelaskan seputar fungsi berbagai macam indera yang ada pada tubuh manusia. Bahkan, di  momen itu, ia terlihat menjelaskan secara rinci bagaimana cara memanfaatkan dengan baik tubuh manusia yang sudah diberikan Tuhan Yang Maha Esa. “Hai anak-anakku. Saat ini kalian bersama dengan Bu Guru Risma. Ibu akan mengajarkan fungsi-fungsi tubuh,” beber Risma. Ia mencontohkan, seperti saat pelajaran berlangsung, para pelajar wajib mendengarkan dengan baik. Kemudian melihat apa yang sedang dijelaskan dengan seksama dan tidak boleh berbicara selama guru mendengarkan. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik. Ia juga meminta para pelajar untuk tidak saling mem-bully teman-temannya meski berbeda suku maupun agama. Menurutnya, ketika seseorang mengolok atau menunjuk temannya, sebenarnya empat jari itu sedang menunjuk diri sendiri. Oleh sebab itu, ia meminta agar tidak saling menghina sesama teman. “Ayo ingat yaa. Kita diberikan tangan untuk berbuat baik. Bukan untuk menunjuk teman-teman dan mulut yang diberikan Tuhan bukan untuk mengolok-olok ya. Kita tidak bisa hidup sendiri anak-anakku. Setiap manusia itu saling membutuhkan. Jadi ayo semuanya harus dijadikan teman,” papar dia. Risma juga meminta anak-anak agar saling menghargai. Terutama yang paling penting adalah menghargai kedua orang tua. Menurut dia, salah satu kunci keberhasilan dan kesuksesan anak adalah saat mereka bisa menghargai kedua orang tua. "Bayangkan anak-anakku. Kalau pagi orang tua kita bekerja untuk siapa? Untuk kalian. Karena itu kita wajib menghormati kedua orang tua. Paham kan apa yang disampaikan Bu Guru Risma,” ungkapnya sembari tersenyum. Setelah beberapa materi disampaikan, Risma kemudian memberikan tugas kepada para pelajar untuk dikerjakan di rumah setelah menonton tayangannya. Tugas yang diberikan oleh Bu Guru Risma yakni menghitung dan menuliskan sebanyak-banyaknya jumlah teman. “Kalian mau nggak diberi tugas sama Bu Guru Risma? Tugasnya adalah kalian mencatat semua nama teman kalian. Nanti kalau punya banyak teman ibu kasi hadiah. Hadiahnya tanda tangan Bu Guru Risma,” ungkapnya. Risma menilai bahwa hal ini penting, supaya anak-anak dapat tumbuh dengan persaudaraan dan kekeluargaan yang tinggi. Dari situlah maka tidak ada lagi kebencian atau permusuhan antar manusia dan menciptakan kedamaian di seluruh pelosok negeri. Sebab menurutnya, suatu negara akan menjadi luar biasa apabila masyarakatnya selain cerdas namun juga dapat menyatukan seluruh nusantara. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo menjelaskan, bahwa figur Wali Kota Risma adalah sosok yang sangat dikagumi oleh anak-anak. Oleh karena itu, pada situasi yang seperti ini, Bu Guru Risma datang untuk memberi semangat supaya para pelajar terus dapat bermimpi dan meraih cita-citanya. “Supaya anak-anak tidak jenuh. Mereka lebih bersemangat. Apalagi materi yang dipaparkan berbeda dengan guru-gurunya selama ini mengajarkan. Nanti Wali Kota Risma akan datang kembali dengan tema-tema lain,” kata Supomo. (udi)

Sumber: