Meski Terlambat, Dewan Tetap Berikan Dukungan Moral Kampung Tangguh Surabaya
Surabaya, memorandum.co.id - Pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang di gagas Pemerintah Provinsi Jatim pada pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid 3 sudah terlambat . Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah. "Karena kita sudah jelang berakhirnya pelaksanaan PSBB jilid 3. Sebenarnya sebelum PSBB jilid 1 kita sudah mengusulkan di Pemkot Surabaya agar mempunyai roadmap yang jelas dalam penanganan Covid-19," kata Laila, Kamis (4/6). Menurut Laila, carut marut penanganan Covid-19 dilakukan Pemkot Surabaya kurang ada koordinasi DPRD Surabaya, serta Pemerintah Propinsi Jatim. "Kita juga tidak terlalu menyalahkan pemkot sepenuhnya, tapi memang seharusnya terjalin kerjasama yang baik. Padahal sejak pertama PSBB jilid 1 kita usulkan melibatkan pengurus RT/RW yang menjadi ujung tombak mengetahui kondisi warganya yang terpapar, ODP, dan PDP tersebut," terang Laila. Pembentukan kampung tangguh, kata Laila, baru sekarang melibatkan peran masyarakat melihat jumlah terpapar Covid-19 melonjak. Sehingga pembentukan kampung tangguh dikarenakan dampak ketidakpuasan masyarakat Surabaya. "Tapi harus kita pahami bahwa melonjaknya warga Surabaya terpapar Covid-19 adanya bantuan banyaknya alat rapid test dari CSR bukan dari APBD Surabaya. Sehingga adanya tes massal dan masif wajar kalau hasilnya jumlah positifnya melonjak. Saya optimis pandemi Covid-19 segera berakhir," tegas Laila. Laila menambahkan, pihaknya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada warga Kutisari sudah bersusah payah meluangkan waktu dan tenaga sukarela. "Mudah-mudahan dengan dukungan bantuan yang saya berikan berupa sembako, alat pelindung diri (APD), masker, pelindung mata, alat penyemprotan disinfektan sangat bermanfaat bagi warga RW 02 Kutisari," tukas Laila saat ditemui di Kampung Tangguh RW 02 Kutisari. Ketua RW 02 Kutisari Santoso mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah turun langsung di Kampung Tangguh RW 02 Kutisari. "Memang dari pengurus kampung RW 02 sejak awal berharap pembentukan Kampung Tangguh ini diperhatikan langsung oleh wakil rakyatnya. Kedatangan Bu Laila Mufidah di RW 02 Kutisari telah menjawab warganya. Ternyata wakil rakyat ini selalu bergerak dan memantau turun langsung ke bawah dan memberikan suport atau dukungan moral," katanya. Lanjut Santoso, kehadiran Bu Laila Mufidah memberikan contoh terhadap anggota DPRD Surabaya yang lain. "Kami berharap mari kita bangun kampung-kampung tangguh di seluruh kelurahan Surabaya supaya bisa mengurangi peningkatan grafik terpapar covid-19 di Surabaya," pungkas dia.(why/tyo)
Sumber: