Pedagang Sentra Ikan Bulak Kenjeran Surabaya Menjerit, Butuh Tindakan Pemkot Surabaya

Pedagang yang menanti kedatangan pembeli di Sentra Ikan Bulak--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pedagang Sentra Ikan Bulak Kenjeran, SURABAYA mengeluhkan sepinya pembeli yang berimbas pada pendapatan mereka. Kondisi ini terjadi sejak beberapa tahun terakhir, terutama setelah era kepemimpinan mantan Wali Kota SURABAYA, Tri Rismaharini.
Para pedagang mendesak Pemerintah Kota Surabaya untuk mengambil langkah nyata guna menghidupkan kembali pusat kuliner dan perdagangan ikan tersebut.
BACA JUGA:Direlokasi ke Sentra Ikan Bulak, Puluhan Lapak di Pantai Batu-Batu Ditertibkan
Mini Kidi--
Menik Vicky, pemilik Depot Rejeki Nyumber yang menjual aneka makanan dan minuman mengungkapkan bahwa kondisi Sentra Ikan saat ini sangat memprihatinkan.
"Dulu waktu Bu Risma menjabat, kalau ada acara besar atau kunjungan dari luar negeri hingga menteri, pasti diarahkan ke sini. Sekarang sudah jauh berbeda," ujar Menik saat ditemui di lokasi.
Ia melanjutkan, pendapatan pedagang jauh menurun dibandingkan masa kepemimpinan Bu Risma.
BACA JUGA:Ratusan Warga di Sentra Ikan Bulak Curhat ke Kapolda
"Kalau dulu malam minggu bisa dapat Rp1.000.000, sekarang malam minggu pun kadang hanya Rp200.000 saja. Bahkan, hari biasa sering tidak ada pembeli sama sekali," ujarnya
Tak hanya itu, biaya operasional yang harus ditanggung para pedagang juga semakin berat.
"Sehari-hari kita rugi. Kadang-kadang sehari cuma dapat Rp100.000 saja sudah untung. Itu pun jarang. Apalagi sebelum puasa, kondisinya tetap sama. Kami benar-benar butuh bantuan," tambahnya.
BACA JUGA:Kampung Bulak yang Eksotis: Dukungan Masyarakat sebagai Kunci
Setelah Bu Risma tidak lagi menjabat, kondisi Sentra Ikan langsung merosot drastis.
"Setelah Bu Risma, langsung sepi. Acara-acara seperti bazar Ramadan dan sembako murah yang dulu selalu digelar di sini, sekarang sudah tidak ada sama sekali," keluh Menik.
Sumber: