Banjir Tahunan di Ketintang Baru, Masalah Bozem Afur dan Infrastruktur

Banjir di Ketintang Baru akibat air di bozem afur melebihi kapasitas. -Oskario Udayana-
BACA JUGA:Peninggian Jalan dan Saluran di Manukan Lor, Dewan: Pindahkan Banjir ke Rumah Warga
Lebih lanjut, Sutomo menjelaskan bahwa titik kritis banjir berada di tengah permukiman, di mana air terbanyak terakumulasi. Perbaikan saluran air yang telah dilakukan sebelumnya belum sepenuhnya efektif karena kapasitas saluran air yang terbatas dan aliran sungai yang tidak mampu menampung debit air. Air dari daerah sekitar terus mengalir masuk ke permukiman, menyebabkan banjir.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Prioritaskan Infrastruktur, Wisata, dan Penanganan Banjir di 2025
Sutomo berharap agar permasalahan banjir di Ketintang Baru dapat segera teratasi dengan pembangunan infrastruktur yang lebih komprehensif dan terintegrasi, sehingga permukiman warga dapat terbebas dari ancaman banjir tahunan. (rio)
Sumber: