Ratusan Babi Tosari Kembali Mati, Hasil Lab Terinfeksi ASF

Petugas Keswan melakukan vaksinasi pada seekor babi di Tosari.-Muhamad Hidayat-
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Kasus kematian ternak babi di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, terus mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Hasil uji laboratorium terbaru dari Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan menunjukkan, ternak babi yang mati tersebut positif terinfeksi African Swine Fever (ASF), atau Demam Babi Afrika, penyakit yang sangat mematikan bagi babi.
BACA JUGA:Perut Membiru, Puluhan Babi di Tosari Mati Misterius
"Hasil laboratorium sudah keluar. Hasilnya menunjukkan ternak babi yang mati positif ASF. Penyakit ini sangat berbahaya bagi ternak babi," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah pada Rabu 26 Februari 2025.
--
Menurut Alfiah, jumlah kematian babi telah meningkat drastis. Awalnya, tercatat 60 ekor babi mati. Namun kini totalnya mencapai 170 ekor. Dari jumlah tersebut, 150 ekor babi mati di Desa Sedaeng, dan 20 ekor lainnya di Desa Wonokitri.
Merespons situasi ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan mengimbau para peternak untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang ketat.
"Kami memberikan beberapa imbauan kepada para peternak, yaitu dengan menerapkan enam tahap pencegahan. Dengan penerapan ini, diharapkan kasus kematian ternak babi tidak terulang lagi," tambahnya.
Adapun beberapa langkah pencegahan yang disarankan di antaranya adalah penerapan biosekuriti yang baik dan manajemen peternakan yang tepat. Pertama, memperketat pengawasan lalu lintas babi. Kedua, memberikan pengobatan dan isolasi bagi babi yang menunjukkan gejala penyakit. Dan ketiga, penyemprotan desinfektan secara rutin di kandang.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan terus berupaya untuk mengendalikan penyebaran wabah ASF ini. Pihaknya juga memberikan pendampingan kepada para peternak agar dapat melindungi ternak mereka. (kd/mh)
Sumber: