Warga Keluhkan Biaya Pemakaman di Permakaman Islam Kembang Kuning Surabaya

Area Permakaman Islam Kembang Kuning Surabaya.-Anwar Hidayat-
BACA JUGA:Warga Benowo Siapkan Pemakaman Korban Kecelakaan Bus Ardiansyah
Warga bahkan sempat berencana mengganti Ferry sebagai juru kunci makam, namun upaya tersebut mengalami kendala karena sulit mencari pengganti yang bersedia mengemban tugas ini.
"Tidak banyak orang yang mau bekerja sebagai juru makam. Ini membuat kami kesulitan untuk mencari solusi alternatif," lanjut Ahmad.
BACA JUGA:Korban Pembunuhan Manukan Tama Dimakamkan di Kembang Kuning
Selain masalah biaya dan profesionalisme, ada aturan khusus di Permakaman Islam Kembang Kuning, menurut Ahmad Anwar, hanya warga dari RW 6 dan RW 9 yang diizinkan dimakamkan di kompleks pemakaman ini.
"Aturan ini sudah lama berlaku, dan sebenarnya cukup membantu untuk menjaga kapasitas lahan makam agar tidak cepat penuh. Namun, bagi warga RW lain yang ingin dimakamkan di sini, mereka harus mencari alternatif lain, seperti permakaman umum di tempat lain," jelas Anwar.
Ferry, selaku juru kunci makam, membela diri dengan menyebut bahwa biaya tambahan diberlakukan berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan. Misalnya, pemakaman malam hari membutuhkan tenaga ekstra karena minimnya penerangan, sementara pembongkaran kijing makam lama sering kali memakan waktu dan tenaga lebih besar.
BACA JUGA:Penjaga Makam Peneleh Ditemukan Meninggal Dunia
"Kalau ada permintaan khusus, seperti menumpuk beberapa jenazah dalam satu area kijing, itu juga memerlukan pekerjaan tambahan. Jadi, biaya kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi," jelas Ferry.
Namun, warga tetap merasa bahwa praktik ini tidak adil, terutama bagi keluarga yang sedang berduka dan dalam kondisi finansial terbatas. (yat)
Sumber: