Warga Keluhkan Biaya Pemakaman di Permakaman Islam Kembang Kuning Surabaya

Warga Keluhkan Biaya Pemakaman di Permakaman Islam Kembang Kuning Surabaya

Area Permakaman Islam Kembang Kuning Surabaya.-Anwar Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Warga Kelurahan Kembang Kuning, SURABAYA, khususnya RW 6 dan RW 9 mengeluhkan tingginya biaya pemakaman di kompleks pemakaman Islam setempat. 

BACA JUGA:Biaya Pemakaman Kembang Kuning Jutaan Rupiah, Wakil Ketua DPRD Surabaya: Tertibkan!

Menurut Ahmad Anwar, warga RT 17/RW 6, bahwa biaya pemakaman yang ditetapkan juru kunci sering kali melebihi batas wajar dan memberatkan keluarga yang berduka.  


--

"Biaya pemakaman di sini memang menjadi beban bagi warga. Seharusnya, sesuai aturan dari pemerintah daerah (pemda), biaya pemakaman berkisar antara Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu. Namun, di lapangan, biaya tersebut bisa melonjak lebih tinggi tergantung kebijakan juru kunci makam," ungkap Anwar, Kamis 13 Februari 2025.  

BACA JUGA:TPU Keputih Surabaya, Tempat Pemakaman Umum dengan Pelayanan Terpadu

Juru kunci makam, Ferry, yang bertugas bersama enam orang lainnya dalam dua sif kerja, yakni pagi dan malam hari. Ferry mengakui bahwa biaya tambahan sering kali diberlakukan, terutama untuk kondisi tertentu seperti pemakaman di malam hari, pembokaran kijing makam lama, atau penumpukan beberapa jenazah dalam satu area kijing.  

"Untuk biaya dasar, kami mengikuti aturan pemda yaitu Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu. Namun, jika ada kesulitan teknis, seperti pemakaman malam hari atau pembongkaran kijing, biaya bisa disesuaikan. Kadang-kadang juga ada tambahan dari belas kasihan keluarga yang bersedia memberi," kata Ferry.  

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Makam Kembang Kuning Disesaki Warga Nyekar 

Namun, warga menilai bahwa praktik ini tidak transparan dan cenderung merugikan. 

"Kami mau tidak mau harus pasrah karena tidak ada lagi orang yang mau menggali kubur atau membantu prosesi pemakaman di sini. Jadi, meskipun harga tinggi, kami tetap harus menggunakan jasa mereka," tambah Anwar.  

BACA JUGA:Pansus Raperda Retribusi Daerah dan Pajak DPRD Surabaya Hapus Retribusi Pemakaman

Selain masalah biaya, warga juga mengeluhkan kurangnya pemahaman Ferry dan tim terkait syariat Islam dalam prosesi pemakaman. Salah satu contohnya adalah kedalaman lubang kubur yang sering kali tidak sesuai dengan ketentuan agama.  

"Beberapa kali kami menemukan lubang kubur yang terlalu dangkal atau tidak rapi. Ini jelas tidak sesuai dengan syariat Islam. Kami sudah sering menegur Ferry sebagai juru kunci makam, tapi sampai sekarang tidak ada perubahan signifikan," ujar Anwar.  

Sumber: