Dishub Tulungagung Refocusing Anggaran Tak Ganggu Biaya Operasional Bus Sekolah

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Johannes Bagus Kuncoro --
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkab TULUNGAGUNG telah mengoperasikan bus sekolah dengan 9 trayek sejak beberapa tahun terakhir.
Pada awal 2025 sempat muncul kekhawatiran dari masyarakat imbas penghematan yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemkab Tulungagung dalam penyusunan postur anggaran. Masyarakat khawatir perubahan postur anggaran itu mempengaruhi operasional bus sekolah.
BACA JUGA:Mulai 2025, Dishub Tulungagung Terapkan Pembayaran Parkir dengan QRIS
Mini Kidi--
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Johannes Bagus Kuncoro memastikan, refocusing anggaran tidak akan mempengaruhi operasional bus sekolah.
Ia menyebut, selama satu tahun di 2025 ini pihaknya sudah mengalokasikan anggaran satu miliar lebih untuk operasional bus sekolah.
"Tidak ada pemangkasan. Tetap kurang lebih seperti biasa. Biaya operasional bus sekolah sampai 1,4 miliar tahun ini," ujarnya.
BACA JUGA:Respon Cepat, Dishub Tulungagung Inspeksi Selokan Mayjend Sungkono TKP Laka Maut
Dijelaskan Bagus Kuncoro, anggaran tersebut akan mencakup biaya operasional, biaya perawatan rutin, maupun biaya perawatan ganti suku cadang dan lain sebagainya.
"Itu sudah masuk biaya servis segala. Ini kita lagi berupaya menservis langsung ke dealer resminya. Ini masih kita proses kelengkapan berkasnya," ungkap Bagus.
Bagus menambahkan, kalaupun ada yang menanyakan soal jumlah bus yang saat ini beroperasi, pihaknya mengakui memang ada 2 armada bus masih masuk bengkel karena perbaikan, namun 7 armada lainya tetap beroperasi seperti biasa.
BACA JUGA:Dishub Tulungagung Ujicoba Rekayasa Lalu Lintas Jalan Jaksa Agung Suprapto
"Kalau ada yang kadang ngeliat, kok pas pulang tidak diantar, itu biasanya sopir dan grup anak yang dijemput ini sudah ada komunikasi. Misal pulangnya agak sore karena ada tambahan pelajaran atau ada kelompokan dan lainnya," ucap Bagus.
Selain bus sekolah, pihaknya tetap akan menggandeng 31 pemilik Angkutan Pedesaan, guna melayani pelajar yang berangkat dan jemput pulang sekolah.
Sumber: