Hujan dan Angin Kencang Robohkan Atap Ruang Kelas SDN Curah Nongko 3 Jember
Kepala Sekolah Joko Tunggal dan Babinsa Curanongko Serda Syafaat lihat Kondisi Ruang Lokal Kelas 1 dan 2 yang ambrol berserakan --
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Atap ruang kelas SDN Curah Nongko 3, Kecamatan Tempurejo, JEMBER, ambruk setelah hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Sabtu 8 Februari 2025 pagi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena siswa dan guru sudah tidak berada di dalam kelas saat kejadian.
Kepala SDN Curah Nongko 3, Joko Tunggal menjelaskan bahwa tanda-tanda kerusakan pada atap bangunan sebenarnya sudah terlihat sejak tiga hari sebelumnya. Pada hari Kamis 6 Februari 2025, siswa dan guru melaporkan mendengar suara mencurigakan dari atap bangunan. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak sekolah langsung mengosongkan ruang kelas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Terpaksa Belajar di Tenda, Nasib Siswa SDN Plalangan 3 Usai Ruang Kelas Ambruk
Mini Kidi--
"Sejak hari Kamis, kami sudah menerima laporan dari siswa dan guru tentang suara mencurigakan dari atap. Untuk menghindari risiko, kami memutuskan untuk mengosongkan ruangan kelas," ujar Joko Tunggal melalui sambungan telepon, Minggu 9 Febuari 2025.
Joko menambahkan, pihaknya berencana untuk memanggil tukang bangunan untuk memeriksa kondisi atap. Namun, belum sempat dilakukan pemeriksaan, pada Sabtu pagi, sekitar pukul 09.30 WIB, atap ruang kelas 1 dan 2 yang dibangun pada tahun 2009 itu ambruk setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang.
BACA JUGA:Atap Kelas Ambruk di SDN 03 Plalangan Kalisat, Dua Siswa Luka Proses Belajar Terganggu
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, karena tiga hari sebelumnya kegiatan belajar mengajar siswa sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman, yaitu di gudang sekolah," jelas Joko Tunggal.
Untuk sementara waktu, 5 siswa kelas 1 dan kelas 2 dari 37 siswa SDN Curah Nongko 3 akan belajar di gudang sekolah yang juga difungsikan sebagai dapur.
Joko berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk memperbaiki ruang kelas yang ambruk, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal. (edy)
Sumber: