Piala Thomas dan Uber Diundur Oktober 2020

Piala Thomas dan Uber Diundur Oktober 2020

Jakarta, memorandum.co.id -  Federasi Badminton Dunia (BWF) dan Asosiasi Badminton Denmark memastikan penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 bakal berlangsung pada 3 hingga 11 Oktober 2020 mendatang. Setelah mengadakan konsultasi dan diskusi BWF, Asosiasi Badminton Denmark, panitia pelaksana dan pemerintah lokal memastikan penyelenggaraan pada Oktober adalah solusi terbaik di tengah pandemi virus corona. "Tujuan utama kami adalah kesehatan, keamanan dan kesejahteraan atlet, staf, sukarelawan, juri, dan seluruh komunitas badminton," ujar Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund. "Kami mendengar saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para ahli kesehatan, pemerintah lokal dan pemerintah Denmark sehingga jelas mengadakan ajang besar seperti Piala Thomas dan Uber sebelum September adalah hal yang sulit," sambungnya dikutip dari situs BWF. Sebelumnya, penyelenggaraan kejuaraan beregu putra dan putri itu akan berlangsung pada Mei. Seiring wabah Covid-19 dan pemberlakuan lockdown di Denmark, perhelatan Piala Thomas dan Uber diundur hingga Agustus. Keputusan pemerintah Denmark memperpanjang masa pelarangan berkumpul hingga Agustus, maka Piala Thomas dan Uber kembali diundur ke bulan Oktober. "Kami percaya kami bisa mengadakan kejuaraan yang aman dan sukses pada tanggal yang baru, 3-11 Oktober, sementara kami akan melakukan pengawasan dengan cermat jika keadaan berubah lagi," ujar Lund. Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia pun sudah mendapat kabar pengunduran jadwal Piala Thomas dan Uber, namun belum mendapat surat pemberitahuan secara resmi. "Sampai sekarang kami belum dapat surat pemberitahuan dr BWF via email. Mau tidak mau kan kami harus terima," ujar Sekjen PBSI Achmad Budiharto di laman PBSI. Selain menunggu pemberitahuan resmi mengenai pengunduran Piala Thomas dan Uber, PBSI juga masih menunggu kepastian jadwal kejuaraan lain yang belum dikeluarkan BWF. "Sekarang belum ada yang tahu ada turnamen apa saja sampai ke Oktober nanti karena banyak event yang ditunda dan masih antri giliran. Masing-masing national federation coba negosiasi dengan BWF soal jadwal turnamen. Karena kan banyak faktor, mulai faktor persiapan, lapangan, kepesertaan, kondisi internasional dan nasional. Sebab itu kita masih tunggu BWF soal jadwal," tutur Budiharto. (sr/tyo)  

Sumber: