Harga Bandeng Merosot Tajam, Petani Tambak di Ujungpangkah Minta Ada Standarisasi Harga
Kegiatan para petani tambak bandeng di Ujungpangkah ketika tiba masa panen.-Achmad Willy Alva Reza-
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik memang terkenal sebagai kampung budidaya ikan bandeng. Namun, belakangan para petani tambak bandeng setempat dipaksa mengelus dada.
Mereka tengah menghadapi situasi tak menyenangkan akibat anjloknya harga bandeng di pasar.
BACA JUGA:Respon Cepat, Bupati Gresik Kunjungi dan Beri Bantuan Korban Angin Puting Beliung di Ujungpangkah
Menurut keterangan petani tambak bandeng setempat, harga ikan bandeng kini merosot cukup tajam. Dari harga yang mulanya berada di angka Rp 24 ribu per kilogram, kini merosot tajam hingga 16 ribu per kilogram.
Kondisi ini pun membuat para petani memilih untuk menunda masa panen, sambil menunggu harga kembali stabil.
BACA JUGA:Pepes Bandeng 1,4 Kilometer Pecahkan MURI
Meski begitu, keputusan para petani setempat untuk menunda panen juga bukan tanpa risiko. Wilayah geografis tambak yang berada di pesisir, juga membuat mereka dihantui oleh ancaman rob yang sewaktu-waktu dapat menerjang tambak.
“Kita di sini juga dilematis. Karena kalau tidak dipanen takutnya akan kena rob. Kalau dipanen juga murah. Sedangkan harga pakan naik terus,” ujar salah satu petani tambak di Desa Pangkahwetan, Syaifullah Mahdi, Jumat 20 Desember 2024.
BACA JUGA:Ikan Berbobot 18,04 Kg Jawara Kontes Bandeng Kawak Gresik
Pria yang kini menjabat Kepala Desa Pangkahwetan itu juga mengatakan, bahwa anjloknya harga bandeng yang ada di pasar dinilai kurang masuk akal.
Sebab, cuaca buruk yang belakangan terjadi sebenarnya telah membuat para nelayan tak bisa pergi melaut. Sehingga pasokan ikan di pasar secara otomatis akan menurun.
Secara prinsip, kata Mahdi, hal tersebut seharusnya membuat harga bandeng semakin mahal lantaran rendahnya jumlah ketersediaan barang. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.
BACA JUGA:Hujan Deras, Kontes Pasar Bandeng Gresik Semburat
“Bandeng di pasaran kan sedang tidak ramai. Berbeda kalau memang pasokannya banyak. Sedangkan sekarang ini nelayan tidak bisa ke laut. Jadi secara logika seharusnya bukan malah turun (harganya),” tuturnya.
Sumber: