Hari Penglihatan Sedunia, Orang Tua Harus Care terhadap Anak-Anak

Hari Penglihatan Sedunia, Orang Tua Harus Care terhadap Anak-Anak

Dr Lydia Nuradianti SpM dan host Eko Yudiono. -Eko Yudiono-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - World Sight Day 2024 atau peringatan Hari Penglihatan Sedunia diperingati setiap Oktober. Dr Lydia Nuradianti SpM berharap, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus benar-benar mendapatkan perhatian. 

BACA JUGA:Nirapambudi Devianto, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Pengalaman di Podcast Memorandum TV

Utamanya terkait pengelihatan atau mata mereka. Children Love Your Eyes yang menjadi tema peringatan tahun ini harus benar-benar dipahami oleh para orang tua. Podcast bersama host Eko Yudiono selengkapnya bisa disaksikan di Channel YouTube Memorandum TV mulai Sabtu, 2 November 2024 mulai pukul 16.00 2024.

BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Nakes, CDC RS Mata Undaan Adakan Seminar dan Pelatihan Eksisi Kornea

Hari Penglihatan Sedunia merupakan acara peringatan kesehatan global yang dirayakan pada hari Kamis ke-2 setiap bulan Oktober untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka memberikan perhatian terhadap prioritas kesehatan penglihatan dan mata.

BACA JUGA:RS Mata Undaan Surabaya Resmi Buka Poli Mata Terbaru di RS Nahdlatul Ulama Babat

“Anak adalah masa depan bangsa. Mungkin 20 tahun lagi menjadi pemimpin bangsa. Dengan penglihatan yang baik mereka dapat berkreasi dan berprestasi. Pdahal gangguan pada penglihatan bisa dicegah sejak dini,” ungkap dr Lydia.

Menurut dokter cantik ini, gangguan penglihatan pada anak-anak antara lain: Beberapa penyakit mata yang umum terjadi pada anak-anak antara lain: Konjungtivitis (Mata Merah).

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Minta Tingkatkan Kualitas Layanan dan Kenyamanan Pasien RS Mata Jatim

“Penyebabnya bisa karena infeksi virus, bakteri, atau alergi. Gejalanya meliputi mata merah, bengkak, gatal, berair, dan kadang mengeluarkan cairan kental,” imbuhnya.

Lalu ada Amblyopia (Mata Malas). “Terjadi saat penglihatan pada salah satu mata tidak berkembang dengan baik, seringkali disebabkan oleh gangguan pada penglihatan, seperti mata juling (strabismus) atau perbedaan refraksi antara dua mata. Amblyopia dapat menyebabkan penglihatan yang buram pada salah satu mata,” jelasnya.

BACA JUGA:P4MU Gelar Tasyakuran dan Bakti Sosial di Hari Jadi ke-108 di RS Mata undaaan Surabaya

Kemudian Strabismus (Mata Juling). “Yang ditandai dengan posisi kedua mata yang tidak sejajar dan mengarah ke arah yang berbeda. Mata juling bisa menyebabkan mata malas jika tidak segera ditangani,” imbuhnya.

Refraksi Kelainan Mata (Rabun Jauh, Rabun Dekat, Astigmatisme). “Anak-anak mungkin memiliki gangguan refraksi, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), atau astigmatisme. Gejalanya termasuk kesulitan melihat objek yang jauh, objek dekat, atau penglihatan yang buram,” jlentrehnya.

Sumber: