Hari Penglihatan Sedunia, Orang Tua Harus Care terhadap Anak-Anak
Dr Lydia Nuradianti SpM dan host Eko Yudiono. -Eko Yudiono-
BACA JUGA:CDC RS Mata Undaan Bantu Bank Mata Indonesia Perluas Cakupan Donor Kornea
Gadget saat ini menjadi tren yang tidak bisa dipisahkan dari anak-anak. Sinar layar gadget bisa jadi salah satu penyebab gangguan penglihatan pada anak-anak.
BACA JUGA:Seminar Eksisi Kornea RS Mata Undaan Surabaya Diikuti 249 Peserta
“Biasanya menggunakan teori 20:20. Jadi ketika sudah 20 menit dihentikan sebentar agar mata kembali segar. Hindari juga melihat gadget di tempat yang gelap. Karena ketika mata capek melihat dalam kegelapan bisa membuat gangguan penglihatan utamanya pada anak-anak” katanya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Nakes, CDC RS Mata Undaan Surabaya Gelar Cornea Masterclass
Satu lagi gangguan yang sering terjadi pada penglihatan anak adalah buta warna. “Buta warna akan sangat berbahaya bagi dia pribadi dan orang di sekelilingnya. Karena itu sejak dini agar bisa dicarikan solusi yang tepat,” paparnya.
Dokter Lydia juga mewanti-wanti gangguan penglihatan yang disebabkan Toksoplasmosis atau penyakit infeksi akibat parasit Toxoplasma gondii yang umumnya menular dari kotoran kucing.
BACA JUGA:Senam di RS Mata Undaan Surabaya, Komunitas SDI Style Peringati World Eye Donation Day 2023
“Biasanya ditularkan oleh kucing-kucing liar. Jika menyerang saraf mata anak bisa menyebabkan kecacatan. Tapi kalau ditangani secara tepat artinya tidak terlambat bisa dicegah. Ingat mata adalah jendela dunia. Dengan mata bisa kita lihat betapa indahnya dunia dengan keaneka ragamannya,” pungkasnya. (ono)
Sumber: