Targetkan 75% Partisipasi Pemilih, DPRD Minta KPU Surabaya Masifkan Sosialisasi di Tingkat RT/RW

Targetkan 75% Partisipasi Pemilih, DPRD Minta KPU Surabaya Masifkan Sosialisasi di Tingkat RT/RW

Yona Bagus Widyatmoko.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota DPRD Surabaya Yona Bagus Widyatmoko mendorong KPU Surabaya untuk memasifkan sosialisasi Pilkada Serentak 2024 di tingkat RT, RW, dan kelurahan.

Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar jumlah persentase partisipasi pemilih sesuai target yang dicanangkan. Seperti diketahui, KPU Surabaya menargetkan kehadiran pemilih di TPS sebesar 75 persen.

"Sebaiknya KPU melalui PPK maupun PPS yang memiliki akses lebih dekat dengan warga pemilih bisa memulai sosialisasi pilkada melalui pertemuan-pertemuan rutin warga di tingkat RT, RW, dan kelurahan," kata Yona, Minggu, 6 Oktober 2024.

BACA JUGA:Antisipasi Banjir dan Macet, DPRD Surabaya Minta Proyek Box Culvert Babat Jerawat Selesai Tepat Waktu

Yona menjelaskan, seringkali masyarakat mengadakan pertemuan. Nah, kesempatan ini dapat dimanfaatkan KPU untuk melakukan sosialiasi.

Anggota PPK dan PPS dapat berkoordinasi dengan pengurus RT/RW maupun kelurahan untuk memberikan materi-materi penguatan terkait hak konstitusi setiap warga.

Juga memaparkan mengenai tujuan dan manfaat masyarakat terlibat aktif dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA:Tren Pelanggaran ASN Meroket, DPRD Surabaya Minta Pemkot Lakukan Evaluasi Menyeluruh

"Termasuk bagaimana KPU memberikan atensi kepada segmen generasi pemilih pemula, baik itu karang taruna di tingkat RT, RW, dan kelurahan, maupun komunitas dan organisasi kepemudaan di Kota Surabaya," jelas Yona.

Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menjelaskan, berdasarkan pileg dan pilpres 2024, tingkat kehadiran generasi Z dan kelompok milenial termasuk tinggi. Yakni, mencapai 55%.

Berangkat dari sini, Yona menekankan pihak penyelenggara mencermati. Sehingga pilkada yang dihelat pada 27 November mendatang benar-benar dapat berjalan sesuai ekspektasi semua pihak.

BACA JUGA:Hari Batik, DPRD Surabaya Ajak Jaga dan Perkaya Warisan Nusantara

"Selain itu, KPU juga harus memperhitungkan berkurangnya jumlah TPS yang lebih dari separuh jumlah TPS pada pemilu lalu. Hal ini otomatis berdampak pada jarak rumah pemilih dengan TPS. Setidaknya lebih jauh," tegas Yona.

"Bahkan untuk TPS di wilayah perumahan terkadang berbeda RW. Nah, faktor-faktor seperti ini juga harus dipikirkan oleh KPU, bagaimana solusi untuk menarik warga supaya tetap hadir di TPS," sambungnya.

Sumber: