Ikatan Masyarakat Besar Kei Rayakan Natal

Ikatan Masyarakat Besar Kei Rayakan Natal

SURABAYA - Ratusan masyarakat Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, yang tergabung dalam Ikatan Masyarakat Besar Kei di Surabaya merayakan Natal dan Tahun Baru 2019, Sabtu (23/2) malam. Kali ini, acara tahunan tersebut menggagas tema 'Natal mendamaikan dalam ikatan persatuan' dan 'Dengan hikmah Natal dan semangat tahun baru kita wujudkan rasa cinta kasih antarsesama'. Keceriaan dan kebersamaan larut dalam acara itu. Ketua Ikatan Masyarakat Besar Kei, Laurens A. Kudubun SH mengatakan, acara itu rutin setiap tahun diselenggarakan dalam lingkungan masyarakat Kepulauan Kei yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya. "Ini merupakan warisan leluhur kami sejak jaman dahulu," kata dia. Lebih lanjut Laurens mengatakan, bukan hanya acara perayaan Natal dan tahun baru saja. Ikatan Masyarakat Besar Kei juga melaksanakan halal bi halal, karena di lingkungan masyarakat Kepulauan Kei ada berbagai umat beragama. “Acara seperti ini untuk semua kalangan masyarakat Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara,” jelas Laurens. Meskipun Natal dan tahun baru sudah berjalan beberapa bulan lalu, namun, menurutnya, dalam pemahaman umat bahwa perayaan Natal perlu dihadirkan setiap saat. “Natal itu kan mendamaikan suka cita, damai sejahtera, jadi kapanpun bisa melaksanakan tetapi tidak jauh dengan suasana Natal sesungguhnya di bulan Desember kemarin,” paparnya. Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua panitia acara perayaan Natal dan Tahun Baru Chaken S Kudubun SH mengatakan, acara ini berangkat dari suatu perkumpulan, Kabupaten Maluku Tenggara dari berbagai kampung dan kalangan umat beragama. "Kami semua terhimpun dalam satu Ikatan Masyarakat Kei di Surabaya. Kegiatan yang kami gelar tidak memandang bulu. Ini merupakan warisan leluhur kami yang diturunkan sejak jaman dahulu. Ketika masyarakat Kei berada di rantau, acara ini selalu digelar dimanapun masyarakat Kei berada," kata Chaken. Tujuan kegiatan ini pertama yakni mengenang kembali kelahiran Yesus Kristus sebagai umat beragama yang menjadi kepercayaan umat kristiani. “Sedangkan kedua, acara tahun baru ini untuk mensyukuri nikmat anugerah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita selama perjalanan satu tahun yang sudah diberikan kekuatan dan kesehatan oleh Tuhan,” papar dia. Tujuan Ketiga, lanjut Chaken, di dalam acara perayaan Natal semua masyarakat Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara tinggal di Surabaya bisa berkumpul menjalin silaturahmi. “Apalagi kita hidup di perantauan punya kesibukan sendiri-sendiri jarang bertemu, namun meskipun dalam perayaan natal ini agak telat, tetapi kami masih bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan satu sama lainnya,” ujar Chaken. Sementara itu, kegiatan acara perayaan natal dan tahun baru ini diisi dengan doa bersama dan menyanyikan lagu pujian serta beberapa tarian khas daerah Kepulauan Kei yang ditampilkan di acara tersebut. Salah satunya Tari Panah, menurut Chaken tari itu merupakan cerita leluhur untuk menyambut suatu kemenangan setalah pulang dalam peperangan. Tari Panah ini dengan menggunakan alat busur panah dan mengikat kain merah di kepala menunjukkan ketegaran dan keuletan serta keperkasaan laki-laki di Kepulauan Kei. "Tarian Panah tadi dibawakan oleh mahasiswa," ujar dia. Walaupun perkembangan zaman saat ini, masyarakat Kei tidak akan meninggalkan tradisi leluhur dan akan selalu ditanamkan kepada generasi milenial. "Harapan kami warga Maluku Tenggara yang tinggal di Surabaya, semoga ikatan kami semakin baik. Kami ke depan akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk membantu beberapa program pemerintah. Mulai aksi donor darah dan pembersihan kota agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Surabaya," pungkasnya. (alf/yok)

Sumber: