Kemunculan Kotak Kosong, Pilwali Surabaya Tunjukkan Kualitas Parpol Tak Siap Berkontestasi

Kemunculan Kotak Kosong, Pilwali Surabaya Tunjukkan Kualitas Parpol Tak Siap Berkontestasi

Elni Nainggolan.-Arif Alfiansyah-

"Setelah terlihat garang di berbagai daerah dengan membentuk koalisi gendut, tapi di Surabaya nyalinya ciut melihat tingginya elektabilitas Eri-Armuji yang berstatus incumbent," tandasnya.

BACA JUGA:100 Persen Parpol Diborong, Paslon Adi-Nawawi Mendaftar Lawan Bumbung Kosong

Berbeda halnya dengan beberapa daerah lain, PDI-P justru berani mengusung calon walau sendiri. Kemudian melawan koalisi gendut di daerah lainnya.

BACA JUGA:Pascaputusan MK Soal Cakada, Pakar Politik Unesa: Selamat Tinggal Bumbung Kosong dan Cakada Boneka

Elni lantas memberikan apresiasi kepada PDI-P lantaran ikut berpartisipasi aktif pada pilkada di berbagai daerah dengan menerjunkan kadernya.

BACA JUGA: Incumben Lawan Bumbung Kosong, Bahaya Bagi Pendidikan Politik Warga Kota Surabaya

Dia melihat, upaya tersebut menunjukkan bahwa PDI-P adalah partai yang berkomitmen untuk menghidupkan dinamika politik yang konstruktif dan menyuguhkan pendidikan politik bagi masyarakat.

BACA JUGA:Massa Pendukung Bumbung Kosong Geruduk KPU, Minta Saksi Boleh Masuk TPS

"Sebagai warga Surabaya, mau tidak mau kita harus lebih kritis karena adanya calon tunggal di pilkada kali ini. Pun nantinya Eri-Armuji akan melanjutkan periode kedua mereka, maka kita harus betul-betul mengawal jalannya pemerintahan mereka dengan kritis dan konstruktif," ucap Elni.

BACA JUGA:Ketua APHTN Sayangkan Pilkada Lawan Bumbung Kosong

Lebih jauh Elni mengatakan, apabila dilihat dari sisi kepentingan elektoral, status Eri-Armuji sebagai incumbent yang sudah jelas tidak akan berkontestasi di Pilkada 2029, maka seharusnya dapat dimanfaatkan parpol lain untuk memunculkan sosok yang berpotensi untuk menjadi figur di Pilkada 2029 nanti.

BACA JUGA:Sah, Putra Pramono Anung Lawan Bumbung Kosong di Pilkada Kabupaten Kediri

"Sayangnya kesempatan itu tidak diambil, dan mereka memilih bersekutu hanya karena langkahnya mati kutu," pungkas Elni yang juga aktivis perempuan ini. (bin)

Sumber: