Ancaman Kotak Kosong atau Lawan Paslon Boneka Menghantui, Pengamat Politik UWKS: Tidak Menyehatkan Demokrasi

Ancaman Kotak Kosong atau Lawan Paslon Boneka Menghantui, Pengamat Politik UWKS: Tidak Menyehatkan Demokrasi

Umar Sholahuddin, pengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS). -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menjelang batas akhir pendaftaran pasangan calon (paslon) Pilkada Surabaya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya pada 29 Agustus, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda munculnya pasangan calon lain selain Eri-Armuji yang akan bertarung memperebutkan kursi kepemimpinan Kota Pahlawan. 

Kondisi ini tidak menutup kemungkinan akan adanya potensi Pilkada Surabaya melawan kotak kosong

BACA JUGA:Deklarasikan Dukungan ke Eri-Armuji, PKS Surabaya Siap All Out

Umar Sholahuddin, pengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) memberikan pandangannya, bahwa sebenarnya dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terbaru, memberi angin segar dan ruang politik bagi partai atau gabungan partai, baik yang parlemen maupun non parlemen untuk mencalonkan kandidat agar maju dalam kontestasi pilwalikot Surabaya. 

BACA JUGA:Pilwali Surabaya, Paslon Eri-Armuji Pastikan Daftar Hari Pertama

"Namun demikian, ketiga partai (Gerindra, PSI, Golkar) tersebut memang harus berhitung benar untuk mengajukan paslon untuk melawan petahana. Dan sulitnya ketiga partai tersebut ajukan calon, " kata Umar kepada memorandum.co.id, Senin 26 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Ketum PKB dan PKS Beri Rekomendasi Final ke Eri-Armuji untuk Maju Pilwali

Mengapa demikian, partai tersebut kesulitan mengajukan calon dalam pilwali itu dikarenakan tidak atau belum punya kandidat yang kompetitif melawan kuatnya petahana. 

BACA JUGA:Pilwali Surabaya 2024, Ormas Prorakyat Bersatu Indonesia Jaya Deklarasikan Dukungan ke Eri-Armuji

"Pertama, secara internal, mereka tidak atau belum punya calon, kader, kandidat yang kompetitif untuk melawan kuatnya pertahanan Eri-Armuji. Kedua, secara eksternal, kuatnya petahana Eri-Armuji (eleltabilitasnya super tinggi), menjadikan partai-partai tersebut sulit mengajukan calon. Pada saat yang sama waktu pendaftaran dan kontestasi semakin dekat, " paparnya. 

BACA JUGA:Rekom Turun, PDIP Resmi Usung Eri-Armuji untuk Pilwali Surabaya

Menurut Umar, sebenarnya ini kesalahan partai-partai, kenapa tidak mempersiapkan sejak dini, mengingat yang nanti akan dihadapi adalah petahana. 

BACA JUGA:Siap Kawal Eri-Armuji, Kader Banteng Surabaya Ikuti Pelatihan Pemenangan Pilkada Tingkat Nasional

"Jika prepare lebih dini dengan calonnya, bukan tidak mungkin petahana bisa dikalahkan. Dan ini presedennya ada, " ujarnya. 

Sumber: