Tren Susu Formula Meningkat, Dr Ika Mardiyanti SST MKes: ASI Tetap Pilihan Terbaik

Tren Susu Formula Meningkat, Dr Ika Mardiyanti SST MKes: ASI Tetap Pilihan Terbaik

Dr Ika Mardiyanti SST MKes.-Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM - Dalam era modern ini, di mana segala sesuatu serba instan, pilihan untuk memberikan susu formula pada bayi semakin populer. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat fakta ilmiah yang tak terbantahkan: bahwa ASI adalah nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

BACA JUGA:Dewan Akhirnya Usulkan Tiga Nama Pj Bupati Pasuruan

Dosen S1 Kebidanan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Dr Ika Mardiyanti SST MKes menjelaskan, bahwa komposisi ASI yang kaya akan antibodi, antialergi, antivirus, serta terdapat berbagai bahan bioaktif yang membantu fungsi saluran pencernaan, sistem imun, dan nutrisi penting seperti AA dan DHA, berperan krusial dalam mendukung perkembangan otaknya. 

BACA JUGA:Buntut Vonis Bebas Ronald Tannur, DPC Peradi Surabaya Ajukan Amicus Curiae ke Mahkamah Agung

"Yang tak kalah penting adalah memperhatikan konsumsi ibu menyusui agar ASI berkualitas, sehingga dapat menunjang pertumbuhan bayi secara optimal," kata Dr Ika. 

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan bayi yang mendapat ASI eksklusif cenderung memiliki IQ lebih tinggi. 

"Bayi yang diberi susu formula cenderung memiliki status gizi kurang atau bahkan memiliki status gizi lebih. Hal ini terjadi apabila pengguna susu formula tidak mengikuti aturan dan takaran yang sesuai, baik terlalu encer ataupun terlalu kental. Kondisi ini berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga apabila bayi mengalami gizi kurang atau bahkan gizi lebih menyebabkan perkembangan nya mengalami keterlambatan baik perkembangan fisik (motorik kasar dan motorik halus), perkembangan kognitif, perkembangan sosial emosional serta bicara dan bahasa," ujarnya. 

BACA JUGA:Gali Inspirasi dan Motivasi dari Para Sesepuh Pengayoman

Dr Ika juga mengungkapkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu kesulitan menghasilkan ASI. 

"Stres, kelahiran prematur, efek samping obat-obatan, hingga kondisi medis tertentu seperti gangguan tiroid, anemia maupun diabetes dapat menghambat produksi ASI," jelasnya.

Banyak ibu yang mengeluhkan kesulitan dalam menyusui. Selain masalah produksi ASI, perlekatan yang kurang tepat juga menjadi kendala umum. 

BACA JUGA:79 Tahun Kemerdekaan Indonesia, BEM Jatim Ingatkan Komitmen Pemerintah

Oleh karena itu menurut Dr Ika salah satu kunci keberhasilan menyusui adalah teknik perlekatan yang benar. 

"Perlekatan yang benar sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup," tegas Dr. Ika.

Sumber: