Gedung laboratorium IPA di SMPN 2 Nglames Madiun Dirobohkan

Gedung laboratorium IPA di SMPN 2 Nglames Madiun Dirobohkan

Kondisi bangunan laboratorium IPA SMPN 2 Nglames yang terpaksa dirobohkan lantaran membahayakan peserra didik.--

MADIUN, MEMORANDUM - Gedung laboratorium IPA di SMPN 2 Nglames, Kecamatan/Kabupaten Madiun terpaksa dibongkar. Lantaran membahayakan peserta didik. Dinding yang sudah retak dan kayu atap telah digerogoti rayap menjadi alasan bagi pihak sekolah membongkar laboratorium IPA tersebut. 

Kepala SMPN 2 Nglames, Widodo menyatakan, laboratorium IPA memang tak layak untuk melaksanakan praktik. Sebab, kayu-kayu atap yang menyangga genteng sudah banyak yang lapuk. Bahkan sebelum dibongkar, genteng sempat berguguran jatuh. Tak ingin menimbulkan korban akhirnya dibongkar. 

"Sudah mengalami kerusakan sejak bulan April, ada beberapa yang patah dari kuda-kudanya menyebabkan genteng jatuh. Kita cari tukang, daripada membahayakan siswa, genteng kita turunkan semua," katanya

BACA JUGA: Momen Libur Sekolah, Perekaman e-KTP Pemula Meningkat

BACA JUGA:PPDB Bulan Juni, Banyak Perubahan Syarat Daftar Sekolah di Kota Madiun

Widodo mengaku telah melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Madiun, pada saat genteng mulai berjatuhan. Dindikbud memberikan saran agar menurunkan genteng dan membongkar atap yang telah mengalami kerusakan parah tersebut. 

"Faktornya kalau dilihat memang materialnya sudah lapuk. Kita sudah laporan ke dinas," ucap dia. 

Rusaknya fasilitas laboratorium IPA, berdampak pada aktivitas belajar peserta didik. Sebab ruang tersebut tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga praktek yang seharusnya di laboratorium terpaksa dialihkan di ruang kelas masing-masing. 

"Anak-anak tidak bisa memanfaatkan ruang lab (laboratorium). Untungnya alat yang ada di lab sudah diamankan terlebih dulu," tutur Widodo. 

BACA JUGA:Sekolah Tak Bersertifikat, Pemkab Madiun Tak Bisa Beri Bantuan

BACA JUGA:Puluhan Pelajar Bolos Sekolah Digaruk Satpol PP

Tak hanya laboratorium IPA. Disebutkan Widodo, beberapa atap ruang kelas yang setiap harinya digunakan kegiatan belajar mengajar turut mengalami kerusakan. Namun pihak sekolah tak bisa berbuat banyak, dan hanya bisa melakukan perbaikan kecil agar kerusakan tidak melebar luas. (dif/ju)

Sumber: