Tahun Baru Islam 1446 Hijriah di Lamongan, Khofifah Indar Parawansa Ajak Tafakur Ilallah

Tahun Baru Islam 1446 Hijriah di Lamongan, Khofifah Indar Parawansa Ajak Tafakur Ilallah

Istigasah Akbar Peringatan Tahun Baru Islam 1446H PC Muslimat NU Lamongan.-Biro Lamongan -

LAMONGAN, MEMORANDUM - Tahun Baru Islam 1446 Hijriah di Kabupaten Lamongan adalah sebuah momentum Tafakur Ilallah. Ajakan ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa kepada ribuan muslimat NU Lamongan saat mengikuti Istigasah Akbar Peringatan Tahun Baru Islam 1446H PC Muslimat NU Lamongan.

BACA JUGA:PGRI Lamongan Implementasikan Digitalisasi dalam Pendidikan  

“Tambah hari memang tambah berkurang umur kita, ketika kita menyadari tambah tahun sebetulnya tambah berkurang umur kita. Maka tambah tafakur Illallah,” ucap mantan Gubernur Jatim periode 2019–2024, di Gedung Sport Center Lamongan. Rabu 31 Juli 2024.

Dengan berserah dan terus memperbaiki diri di bulan Muharram ini, Khofifah berharap, Allah SWT akan menambah kebaikan dan kenikmatan-Nya.

BACA JUGA:Kapolres Kediri Kukuhkan Struktur dan Kepengurusan Komite Olahraga Polri 

“Mudah-mudahan kita semua yang berjuang di Muslimat NU diberikan kemudahan oleh Allah, dibukakan pintu-pintu kebaikan, kita semua hidupnya tambah baik, perilakunya tambah baik, rezekinya tambah baik, putra-putrinya tambah baik, semuanya Allah anugrahkan kebaikan demi kebaikan dan Allah bukakan kenikmatan Rohman Rohim-Nya kepada kita semua,” imbuh Khofifah.

BACA JUGA:Realisasi Investasi Kabupaten Madiun Triwulan II, Tembus Rp 1,1 Triliun 

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dapat diukur dari indeks pembangunan manusia (IPM), Kabupaten Lamongan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2022 IPM Lamongan sebesar 74,02 tahun 2022, sedangkan di tahun 2023 sebesar 74,53.

BACA JUGA:84.412 Warga Kabupaten Pasuruan Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat untuk Nyoblos 

Tidak hanya itu, upaya meningkatkan kesehatan masyarakat yang salah satunya melalui penurunan stunting juga membuahkan hasil, di tahun 2022 angka stunting yang awalnya 27,05 persen menjadi 9,4 persen pada 2023.

Selain itu, Kata Pak Yes, IPM Lamongan yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi, Pemkab Lamongan masif mengembangkan UMKM masyarakat yang menjadi moda pengerak ekonomi berbasis masyarakat.

“Kolaborasi kita kebersamaan untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Lamongan ini mari terus berlanjutkan, bergandeng tangan supaya semuanya semakin mantap demi Lamongan yang maju,” ungkap Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan.

BACA JUGA:Putusan Sela Kasus Gugatan Pasar Hewan Pakis, Majelis Hakim Tolak Eksepsi Tergugat

Sedangkan, Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid mengungkapkan, dalam ajaran sunan drajat terdapat tiga pos peningkatan IPM yakni wenehonon teken kanggo wong uto (berikan tongkat untuk orang buta), weneh ono klambi kanggo wong udo (berikan baju untuk orang tidak berpakaian), wenehono payung kanggo wong kang wudanan (berikan payung untuk orang yang kehujanan)

Wenehonon teken kanggo wong uto, maksudnya ini buta aksara, pengetahun, iman, dan segalanya. Weneh ono klambi kanggo wong udo, maksudnya ada pendidikan moral, akhlak, keimanan yang menyebabkan lemahnya iman kita tidak tahu malu untuk melakukan perbuatan kemaksiatan dan kemungkaran. Lan wenehono payung kanggo wong kang wudanan, maksudnya payung hukum, payung ekonomi, payung kesehatan, sehingga semuanya sejahtera terpayungi dari segala kebutuhannya yang kita bangun,” ucapnya

BACA JUGA:Indomie Jadi Official Partner Persebaya, Siap Beri Inspirasi Anak Muda Surabaya 

Tidak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberikan bantuan satu unit mobil operasi untuk muslimat NU Lamongan. (*)

Sumber: