Ketua TPPS Lamongan Ajak Tertib Data Demi Penanganan Stunting Tepat Sasaran
Rapat evaluasi dan pelaporan tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Lamongan di Aula Gadjah Mada Pemkab Lamongan lantai 7.-Syaiful Anam-
LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten LAMONGAN Dirham Akbar Aksara mengajak seluruh anggota TPPS untuk tertib dan aktif memperbarui data agar penanganan serta pencegahan Stunting di Kabupaten LAMONGAN tepat sasaran, Kamis 6 November 2025.
BACA JUGA:Lomba Kreasi Menu, Upaya Kontribusi Penurunan Stunting
Dirham menjelaskan, pembaruan data diperlukan untuk mengetahui ketimpangan geografis, mengefektifkan intervensi, mengatasi masalah multidimensi, hingga menjadi dasar pemantauan dan evaluasi.

Mini Kidi--
Menurutnya, faktor penyebab stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berbeda di tiap wilayah.
“Prevalensi stunting Lamongan terbaik nomor dua di Jawa Timur. Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, ketertiban dan pemberdayaan data sangat diperlukan. Karena pada momen, wilayah, dan kondisi yang berbeda bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting,” ujar Dirham Akbar Aksara yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Lamongan saat membuka rapat evaluasi dan pelaporan TPPS Kabupaten Lamongan di Aula Gadjah Mada Pemkab Lamongan lantai 7.
BACA JUGA:Mas Wabup Lamongan Ikuti Festival Mangrove Jatim VII
Tercatat, prevalensi stunting di Kabupaten Lamongan terus menurun. Pada tahun 2024 berada di angka 6,9 persen, tahun 2023 sebesar 9,4 persen, dan tahun 2022 mencapai 27,5 persen.
Penurunan tersebut didukung berbagai program inovatif dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Salah satunya adalah program kolaborasi Pemkab Lamongan bersama TP PKK Kabupaten Lamongan bertajuk 1-10-100.
Program ini bertujuan mengatasi stunting melalui pemberian paket makanan untuk balita berisiko dan susu untuk ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) selama 100 hari.
BACA JUGA:PKK Mitra Strategis Pemkab Lamongan Bangun Keluarga Tangguh
Untuk memastikan ketepatan sasaran, program tersebut juga disertai pemantauan rutin melalui posyandu setiap dua minggu sekali agar perkembangan penerima manfaat dapat dievaluasi secara berkala. (pul)
Sumber:



