Penipuan WNA Cina, Korban Pengusaha Toko Bangunan di Surabaya
Rumah korban di Jalan Kutisari Selatan, Surabaya.-Oskario Udayana-
"Pasarnya kurang lebih 100 meter dari rumahnya," jelasnya.
Sepengetahuan Yakop, Lie dan Jony membuka toko bangunan. Di sini tinggal hanya berdua, sedangkan dua anaknya sudah menikah dan tinggal bersama keluarganya masing-masing.
"Sudah lama buka toko bangunan dan lama tutup karena ikut anaknya di luar pulau, sehingga tokonya mau disewakan. Kemudian dapat sebulan ini kembali lagi ke Surabaya dan buka lagi tokonya sampai siang hari," ungkap Yakop.
Sepengetahuan Yakop, Jony dan Lie orangnya tertutup. Namun kalau ketemu warga selalu menyapa. Termasuk kabar korban kena tipu tidak pernah ngomong sama tetangganya.
"Orangnya baik, tapi tertutup," pungkasnya.
Seperti diketahui, anggota Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus warga negara asing (WNA) Cina di rumah kos di Jakarta karena terlibat penipuan. Keempat terduga pelaku, Lili alias Ame (51), San San (43), Jony (49), dan Jeny (43).
Mereka menipu korban, Lili (60), warga Jalan Kutisari Selatan, Surabaya. Modusnya, para pelaku mengibulinya dengan mengatakan jika diikuti roh jahat dan harus disembuhkan pengobatan tradisional Cina menggunakan serai merah.
Korban yang ketakutan, akhirnya mau saja dan mengikuti arahan para terduga pelaku. Termasuk menyerahkan hartanya untuk disucikan.
"Tersangka membuat alibi, bahwa korban sedang diikuti roh jahat dan tidak akan lama keluarganya akan tertimpa musibah dan berujung salah satu anaknya akan meninggal dunia dalam kurun waktu 3 hari," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono.
Hendro mengungkapkan, dalam pemeriksaan polisi peran Lili adalah yang menentukan calon korban dan menanyakan Serai Merah serta membujuk korban untuk mau ikut masuk kedalam mobil.
Sedangkan San San sebagai orang yang tahu lokasi dan yang punya Serai Merah dan mengajak korban untuk masuk ke dalam mobil.
Adapun Jony sebagai Sopir dan Jeny berperan sebagai cucu akung dan yang meramal bahwa keluarga korban akan mengalami musibah.
Informasi yang dihimpun, kejadian awal September 2023. Bermula korban pulang dari pasar dengan berjalan kaki. Dalam perjalanan bertemu dengan seorang terduga pelaku Lili.
Kemudian Lili menanyakan Serai Merah. Tak lama kemudian datang San San berpura-pura tidak kenal dan memberikan informasi lokasi tanamam obat tersebut.
Selanjutnya, San San membuat alibi bahwa korban sedang diikuti roh jahat dan tidak akan lama keluarganya akan tertimpa musibah dan berujung salah satu anaknya akan meninggal dunia dalam kurun waktu 3 hari.
Sumber:


