Guru Olahraga SD di Kota Pasuruan Antusias Ikuti Workshop Deep Learning

Guru Olahraga SD di Kota Pasuruan Antusias Ikuti Workshop Deep Learning

Peserta bersemangat mengikuti workshop penyusunan bahan ajar berbasis pembelajaran mendalam. -Muhamad Hidayat-

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Tidak kurang dari 50 guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (KKG-PJOK) Sekolah Dasar Kecamatan Gadingrejo dan Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, antusias mengikuti Workshop dalam rangka penyusunan bahan ajar berbasis pembelajaran mendalam (Deep Learning), di Aula SDIT Bina Insan Cendekia Kota Pasuruan, Selasa 24 Juni 2025.

BACA JUGA:Ribuan Guru Ikuti Jalan Sehat, Meriahkan Hari PGRI ke-79 dan HGN di Kota Pasuruan

Workshop ini mengahdirkan narasumber Dr Sakban Rosidi MSi, dosen senior Program Studi Magister Pendidikan Olahraga (MPO), Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang.


Mini Kidi-- 

PIC kegiatan, Arin Purbandini MPd menyampaikan Workshop Deep Learning ini bertujuan memutakhirkan kompetensi profesional para guru PJOK SD, khususnya yang bertugas di dua kecamatan tersebut.

BACA JUGA:Bupati Pasuruan Tinjau SDN Petung III yang Ambruk, Janjikan Perbaikan Tahun Ini 

“Kami tidak ingin terlambat dibanding guru-guru kelas dan bidang studi lain. Mumpung sekarang kebijakannya sedang digodok oleh Kemendikmud, di lapangan kami mempersiapkan diri dengan workshop seperti ini,” katanya.

Pada sesi pertama, Sakban Rosidi menjelaskan secara rinci dua wujud Deep Learning (DL). Pertama, Deep Learning sebagai Artificial Intelligence dan Deep Learning sebagai Pedagogical Approach.

Partisipasi peserta workshop dipancing dengan meminta mereka bertanya kepada Google, What is Deep Learning as artificial intelligence, dan Deep Learning as pedagogical approach.

BACA JUGA:Tak Kuat Menahan Beban, Atap Ruang Kelas SDN Petung III Ambruk 

Dari situ diperoleh jawaban kesimpulan bahwa istilah deep learning menunjuk pada dua konsep atau wujud. Pembelajaran mendalam sebagai kecerdasan buatan mengacu pada sistem cerdas yang dapat mengenali pola gerakan, memberikan umpan balik otomatis, dan menyesuaikan praktik.

Sebagai pendekatan pedagogis, pembelajaran mendalam menciptakan pembelajaran yang reflektif dan bermakna serta membangun pemahaman dan kecapakan yang mendalam dan kontekstual.

BACA JUGA:SDN Jeladri I Disegel, Ratusan Siswa Terusir dan Belajar di Madin 

Selanjutnya, karena diikuti oleh para Guru PJOK, maka prinsip DL yang semula hanya tiga, harus ditambah satu lagi menjadi Joyful, Mindful, Skillful, dan Meaningful. Artinya, belajar harus dilakukan dengan riang, dengan niat kuat, memberikan kemahiran, dan berbuah hasil yang bermakna, yang secara guyon disingkat Rini Mah Mak!.

Setelah itu, uraian perlahan-lahan membahas, membandingkan, dan mengenali implikasi kedua konsep Deep Learning itu bagi praktik pendidikan modern. Intinya, kedua konsep ini harus sama-sama diterapkan sesuai dengan fungsi dan kelebihan masing-masing.

Sesi kedua, disepakati untuk bersama-sama merancang kurikulum mikro PJOK SD. Kebutuhan, tujuan, materi, strategi dan evaluasi pembelajaran ketrampilan literasi fisik dalam konteks Pancacita PJOK, prinsipnya mengacu pada DL sebagai pendekatan pedagogis.

Diskusi dan elaborasinya dilakukan dengan menggunakan DL sebagai kecerdasan buatan. Dari sekian banyak AI yang tersedia, maka dipilihlah ChatGPT untuk elaborasi dan diskusi, sedangkan MagicSchool untuk mensistematisasikan rencana pembelajaran. Guru harus tetap cerdas dan kritis dalam menggunakan AI.

"Jujur kami semua kaget, karena di awal sangat jelas kalau DL itu kecerdasan buatan, dan bukan pendekatan pembelajaran,” kata Dimas, salah satu peserta.

Kecerdasan buatan terbukti bisa belajar semakin banyak dan semakin mendalam. Pendekatan pembelajaran harus semakin mendalam dan semakin personal. Pastikan literasi fisik mereka tuntas. Pastikan pula setiap anak punya satu olahraga kegemaran. Be Personal! One Student, One Sport!. (mh)

Sumber: