umrah expo

Refleksi HANI 2025: Kepala BNN Soroti Fenomena Miris Ibu Rumah Tangga Terlibat Narkoba

Refleksi HANI 2025: Kepala BNN Soroti Fenomena Miris Ibu Rumah Tangga Terlibat Narkoba

Kepala BNN Komjenpol Martinus Hukom bersama Slank usai memberikan penghargaan kepada Bunda Iffet.--

"Peringatan HANI adalah momentum untuk menegaskan kembali bahwa penanganan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh aparat penegak hukum tidak bisa diabaikan. Keputusan hukum saja tidak cukup, bahkan terkadang justru menambah eskalasi masalah," tegas Komjenpol Martinus. 

BACA JUGA:Gandeng BNNK Surabaya, Pelindo Wujudkan Lingkungan Kerja Bebas Narkoba

Komjenpol Martinus menekankan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi unggul.

Salah satu sorotan utama dalam refleksi HANI 2025 adalah fenomena yang sangat memprihatinkan, di mana 10 persen dari kasus yang ditangani melibatkan ibu rumah tangga. 

"Ini adalah fenomena yang sangat ironis. Sebanyak 5-10 persen kasus narkoba melibatkan ibu rumah tangga. Mereka terjerumus ke dalam lingkaran setan ini karena kesulitan ekonomi keluarga," kata Komjenpol Martinus.

BACA JUGA:Razia RHU, BNNK Surabaya Amankan Pengunjung Meduza Positif Amphetamine

Banyak perempuan, terutama ibu rumah tangga, mengambil jalan pintas menjadi kurir narkoba antarprovinsi, pulau, bahkan negara, karena tuntutan ekonomi. Ironisnya, tindakan ini mengabaikan kodrat mereka sebagai panutan dan agen moral bagi anak-anak.

"Fenomena ini sangat memprihatinkan. Para ibu, yang seharusnya menjadi tiang negara, fondasi moral bagi anak-anaknya, justru terjerumus dalam narkoba. Posisi dan peran mereka sebagai tiang penyangga suatu negara harus ditegaskan kembali," tambahnya.

BACA JUGA:Kasi Humas BNNK Surabaya, Singgih: Masifkan Razia di Tempat yang Berpotensi Terjadi Penyalahgunaan Narkoba

Komjenpol Martinus menekankan perlunya afirmasi peran ibu sebagai agen ketahanan moral Indonesia. Kolaborasi dan Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045.

Peringatan HANI 2025 dengan tema "Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045" ini menegaskan pentingnya komitmen dan konsistensi kebijakan yang berkesinambungan.

BACA JUGA:BNNK Surabaya Gerebek Pesta Narkoba di Hotel

BACA JUGA:BNNK Surabaya Dukung Penuh Kampung Tangguh Bersih Narkoba

Komjenpol Martinus secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Presiden terpilih, yang telah menjadikan narkoba sebagai salah satu poin penting dalam Asta Cita. 

"Hal ini menunjukkan adanya komitmen politik, hukum, dan moral yang kuat untuk mengatasi ancaman ini. Dalam acara ini juga digelar deklarasi bersama untuk memperkuat kolaborasi lintas instansi dan menyita aset para bandar narkoba. Upaya kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai elemen negara ini telah menunjukkan hasil yang signifikan, namun permintaan dan permintaan (demand) narkoba di Indonesia masih sangat tinggi," pungkas Komjenpol Martinus. (fer)

Sumber:

Berita Terkait