Konflik Pembayaran di Apartemen Bale Hinggil, Audit Dinantikan, Transparansi Dipertanyakan
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ketika audiensi antara penghuni dan pengelola Apartemen Bale Hinggil.-Oskario Udayana-
Kristianto menilai, audit akan menjadi ujian bagi pengelola. "Kami yakin, jika audit dilakukan secara terbuka dan jujur, mereka tidak akan berani menyembunyikan apa pun. Permasalahan utamanya memang berada di pengelola," tegasnya.
Layanan listrik dan air bagi penghuni yang menunggak akan tetap dimatikan, sesuai kesepakatan dengan Wakil Wali Kota Armuji.
"Ini merupakan konsekuensi bagi mereka yang tidak membayar. Sebagai paguyuban, kami tidak akan membantu karena telah berjanji kepada Wakil Wali Kota untuk melunasi kewajiban kami," jelasnya.
Saat ini, BHC menunggu hasil audit dan mempertanyakan kejelasan besaran service charge yang ditetapkan sepihak oleh pengelola.
"Besaran service charge tidak jelas dan pengelola tidak berhak mengelola dana tersebut," pungkas Kristianto.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penghuni Apartemen Bale Hinggil Surabaya, di Jalan Dr Ir H Soekarno, melakukan protes kepada pihak pengelola akibat pemutusan akses listrik dan air pada hunian mereka, Rabu 26 Februari 2025.
BACA JUGA:Gugatan Kasus Jembatan Bale Hinggil Ditolak PN Surabaya, Warga Semampir Banding
Sebanyak 300 kepala keluarga (KK) penghuni Apartemen Bale Hinggil ini mengalami pemutusan aliran listrik dan air sejak Selasa 25 Februari 2025. Akibat polemik tunggakan service charge yang dibebankan pengelola, tanpa sepengetahuan penghuni.
BACA JUGA:Warga Semampir Protes Jembatan Akses Jalan Bale Hinggil
Menurut Ketua Perhimpunan Warga Bale Hinggil Community (BHC), Kristianto Sutanto, pemutusan sepihak aliran listrik dan air tersebut dipicu oleh tagihan service charge hunian yang digabungkan dengan biaya listrik dan air. (rio)
Sumber:

