Pendidikan Kabupaten Malang Kurang Dukung Visi Misi Bupati Malang Makmur
anggota fraksi PDIP DPRD Kabupaten Malang, Tantri Bararoh,--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Masih rendahnya pendidikan di wilayah kabupaten Malang, akan sulit menuju Malang Makmur sesuai dengan harapan yang tertuang dalam visi misi bupati Sanusi.
Hal itu seperti yang diutarakan oleh anggota fraksi PDIP DPRD Kabupaten Malang, Tantri Bararoh, dia menilai bahwa pendidikan adalah salah satu fundamental penting untuk mengatasi masalah kemiskinan tak hanya di Kabupaten Malang, namun secara global.
BACA JUGA:Komisi I DPRD Kabupaten Malang Fasilitasi Mediasi Sengketa Tanah di Ngawonggo

Mini Kidi--
Tantri pun cukup terkejut mendapatkan data terkait angka anak putus sekolah di Kabupaten Malang yang masih cukup tinggi. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu penyebab angka kemiskinan di Kabupaten Malang cukup tinggi.
Berdasarkan data yang ada untuk SD yang drop out ada sebanyak 936 anak, yang lulus dan tidak melanjutkan ke SMP ada 2.076 anak. SMP yang drop out itu ada 3.418 anak dan yang lulus dari SMP dan tidak melanjutkan ada sebanyak 5.477 anak.
"Ini kan sangat ironis dengan pembangunan yang ada di kabupaten Malang, lalu yang belum pernah bersekolah, belum masuk ke sekolah itu ada 7.291 anak banyak banget," kata, Tantri Bararoh, Kamis 26 Juni 2025.
BACA JUGA:Fraksi DPRD Kabupaten Malang Kompak, RPJMD Harus Perhatikan Sektor Pertanian
Oleh karena itu menurut politisi PDI Perjuangan ini, pembenahan sektor pendidikan harus terus dilakukan. Padahal dunia pendidikan merupakan fondasi, untuk memperbaiki kualitas sumberdaya manusia yang ada di Kabupaten Malang.
Makanya di sini yang harus diprioritaskan adalah bagaimana meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat, karena ini adalah sebagai fondasi penting untuk pengembangan diri. Artinya literasi di sini yang dibutuhkan, pengembangan pendidikan merupakan salah satu kewajiban pemerintah daerah disamping pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.
Lebih jauh, Tantri bilang, infrastruktur pendidikan menjadi poin yang perlu didahulukan. Artinya, pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan. Kemudian, setelah infrastruktur dan fasilitas sudah terpenuhi, selanjutnya berfokus kepada tenaga pendidik.
BACA JUGA:Komisi 3 DPRD Kabupaten Malang Berharap Wali Kota Malang Tidak Kufur Nikmat
"Akan tetapi juga harus diimbangi dengan tenaga pendidik yaitu gurunya, sementara ini PNS-nya yang ada jumlahnya 3.014 PNS untuk SD. Status PPPK-nya ada 4.397. Sedangkan untuk SMP PNS-nya ada 1.113 orang dan PPPK-nya ada 1.113 orang, Ini artinya masih belum mumpuni jika dibandingkan antara jumlah siswa, lembaga pendidikan dengan tenaga pendidik yang ada," imbuhnya.
Makanya kemiskinan di kabupaten Malang cukup tinggi. Itu salah satu faktor pemicu kemiskinan. Karena rendahnya SDM yang dimiliki individu. Maka pendidikan itu sangat penting untuk menuju daya saing, untuk menuju unggul. Karena basicnya adalah dilihat dari tingkat pendidikan. (kid)
Sumber:

