Kemenhan Gandeng Perguruan Silat dan Ormas di Madiun Tanamkan Nilai Bela Negara
Direktorat Bela Negara Ditjen Potensi Pertahanan, Kemenhan RI saat menggelar kegiatan sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai bela negara di Kota Madiun.--
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) terus menggencarkan upaya pembinaan kesadaran bela negara kepada seluruh elemen masyarakat. Kali ini, melalui Direktorat bela negara Ditjen Potensi Pertahanan, Kemenhan RI menggelar kegiatan sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai bela negara di Kota MADIUN.
Acara berlangsung di Hotel Aston Madiun, Kamis 31 Juli 2025, dengan melibatkan beragam unsur masyarakat. Di antaranya adalah organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, hingga 14 perguruan pencak silat yang ada di Kota Pendekar.
BACA JUGA:Kementerian ATR/BPN Gandeng Kemenhan dan BIN Cegah dan Tuntaskan Tindak Pidana Pertanahan

Mini Kidi--
Direktur Bela Negara Ditjen Potensi Pertahanan Kemenhan RI, Brigjen TNI G. Eko Sunarto menegaskan pentingnya menanamkan nilai bela negara di lingkungan masyarakat. Menurutnya, bela negara bukan hanya tanggung jawab militer, tapi menjadi kewajiban seluruh warga negara.
“Rasa nilai-nilai bela negara di lingkungan masyarakat harus tumbuh. Mengapa ini penting? Karena bangsa Indonesia lahir dari perjuangan rakyat, sehingga generasi sekarang perlu diingatkan kembali,” ujarnya.
Brigjen Eko juga menyinggung pentingnya menjaga persatuan. Ia mengingatkan bahwa perpecahan di negara lain, seperti Yugoslavia atau Uni Soviet, terjadi bukan karena peperangan fisik, tapi karena perpecahan dari dalam.
BACA JUGA:Pemkot Madiun Raih Peringkat II Paritrana Awards 2024 Jatim
“Kita berbeda-beda, tapi jangan jadikan perbedaan sebagai akar perpecahan. Indonesia adalah negara berbudaya, kita punya jati diri yang kuat. Jangan sampai hilang. Perlu kita rawat dengan kesadaran bela negara,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan komitmennya menjaga keamanan dan ketentraman Kota Madiun, yang dikenal sebagai Kota Pendekar.
“Insya Allah, dengan kerjasama seluruh elemen, 14 perguruan silat, Forkopimda, DPRD, TNI-Polri, Kota Madiun tetap aman, nyaman, dan damai. Aman itu mahal, tidak bisa diukur dengan materi,” kata Wali Kota Maidi.
BACA JUGA:Pemkot Madiun Bakal Bangun Pasar Barang Bekas, Terinspirasi Sunday Market ala Australia
Ia juga menegaskan bahwa bela negara adalah kewajiban seluruh warga negara. Terlebih, Kota Madiun yang memiliki kekayaan budaya dari berbagai aliran perguruan silat harus tetap bersatu dalam bingkai Pancasila.
“Perbedaan boleh, tapi perbedaan itu harus dirajut oleh Pancasila. Semua pikiran dan hati kita harus satu untuk Indonesia. Inilah makna bela negara,” tutupnya.
Sumber:



