Ngaku Polisi Minta Biaya Investigasi Kebakaran Pasar, Kades Mojoduwur Hampir Jadi Korban Penipuan
Kepala Desa Mojoduwur, Imam Baihaqi (dua dari kanan) di Mapolsek Mojowarno.(Hermawan S.) --
"Saya mohon maaf kepada jajaran Polres Jombang dan Polsek Mojowarno. Bukan ada niatan kami selaku Pemerintah Desa mengabarkan hal-hal yang tidak benar. Jadi yang jelas dari oknum dalam atau oknum luar kami tidak tahu, sebab kami tidak berhadapan langsung hanya lewat sambungan telepon seluler," papar Kades.
BACA JUGA:Pelaku Penipuan Belasan UMKM Sememi dan Kandangan Diringkus Polisi di Jombang
Selain itu, jumlah kios yang terbakar dan total kerugian atas peristiwa kebakaran, turut dijelaskan oleh Imam Baihaqi selepas melakukan identifikasi Sabtu pagi (10/5).
"Dari hasil investigasi pagi tadi ada 16 kios. 10 kios hangus terbakar rata dengan tanah dan 6 kios lainnya masih bisa dibenahi, namun untuk barang dagangannya hangus terbakar. Total kerugian kurang lebih 1 M. Kami hanya bisa memulihkan minimal fisik. Secepatnya kami akan menghadap ke Bupati Jombang guna meminta bantuan agar segera diperbaiki," pungkasnya.
Diketahui, kebakaran hebat menghanguskan pasar Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno. Kendati tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, namun kerugian materiil akibat amukan si jago merah mencapai ratusan juta rupiah.
BACA JUGA:Komplotan Penipuan dengan Teknologi AI Dibekuk, Edit Video Gubernur Jatim Tawarkan Motor Murah
Di tengah kepanikan mencari penyebab kebakaran, Kades dihubungi oleh oknum yang mengaku Polisi yang berdinas di Polres Jombang. Berdalih, meminta sejumlah uang untuk digunakan mendatangkan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) guna melakukan penyelidikan kebakaran. (wan)
Sumber:


