Damkar Gresik Catat Kinerja Tinggi di 2025, DPRD Soroti Fasilitas Petugas
Petugas Damkar Gresik melakukan pemadaman api dalam kebakaran yang terjadi di salah satu gudang pabrik. --
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DKPP) Gresik mencatatkan kinerja tinggi selama tahun 2025. Hingga pertengahan Desember 2025, mereka telah tercatat menangani 1.212 permintaan bantuan kedaruratan.
Dari jumlah itu, 960 kasus merupakan bantuan evakuasi penyelamatan, dan 252 sisanya merupakan kasus kebakaran. Angka tersebut meningkat 2 kali lipat dari total penanganan yang dilakukan DPKP di tahun sebelumnya.
“Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya berjumlah 547 rescue," kata Kepala DPKP Gresik, Suyono, Jumat 12 Desember 2025..

Mini Kidi--
Kinerja positif petugas Damkar itu pun mendapat apresiasi dari kalangan legislatif. Anggota Komisi III DPRD Gresik, Yuyun Wahyudi mengatakan, DPKP merupakan salah satu OPD yang memiliki persentase kinerja terbaik di lingkungan Pemkab Gresik.
“Persentase kinerjanya bagus sekali, sudah mendekati 84 persen,” ujar politisi Gerindra yang akrab disapa Bowo itu.
Meski begitu, Bowo menilai tingginya kinerja DPKP itu tak sebanding dengan fasilitas yang dimiliki saat ini. Salah satunya yakni masih minimnya alat pelindung diri (APD), seperti jaket anti kebakaran untuk menunjang kebutuhan operasi pemadaman api.
BACA JUGA:Jumlah Kasus Kebakaran Meningkat, Pemkab Situbondo Tambah 1 Armada Mobil Damkar
Hal tersebut, katanya, tak lepas dari minimnya anggaran yang diberikan terhadap DPKP. Dari anggaran Rp 10 miliar yang dimiliki DPKP pada tahun 2025, hampir seluruhnya habis terserap untuk operasional seperti gaji pegawai.
“84 persen habis untuk operasional, dan hanya 16 persennya untuk pengembangan. Operasional itu termasuk gaji dan segala macamnya. Itu kan kasihan sekali, untuk program hanya dapat 16 persen,” ucapnya.
Menurutnya, minimnya alokasi anggaran untuk pengembangan juga berdampak minimnya jumlah petugas teknis DPKP yang telah mendapatkan sertifikasi. Menurut laporan yang ia terima, hanya 2 petugas teknis yang telah mengantongi sertifikat profesi.
“Pegawainya ada ratusan, yang teknis sekitar 40-an, selebihnya tenaga harian lepas (THL). Kemarin laporannya cuma 2 yang sudah tersertifikasi. Kalau memang perlu diadakan pelatihan kita akan anggarkan untuk sertifikasi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Tiga Hari Diteror Lebah, Siswa SDN di Gresik Akhirnya Lega Usai Sarang Dievakuasi Damkar
Sumber:

