umrah expo

Puncak HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur, DPRD Jatim Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

Puncak HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur, DPRD Jatim Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

Puncak HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur, DPRD Jatim Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur digelar puncak wayang kulit dengan lakon Wahyu Katresnan digelar di kompleks DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, Jumat malam 14 November hingga Sabtu pagi, 15 November 2025.

Dalang Ki Purbo Asmoro memainkan wayang kulit dengan lakon Wahyu Katresnan meruwat Jawa Timur, meruwat Indonesia, menunjukkan filosofis bagaimana pemimpin, bagaimana yang dipimpin dan gairah pembangunan tidak mengabaikan dimensi batin. Selain itu pelawak Srimulat seperti Cak Kirun, Tessy dan Marwoto juga ikut meramaikan pagelaran Wayang Kulit.

BACA JUGA:DPRD Jatim Bagikan Ribuan Sembako untuk Warga Sekitar


Mini Kidi--

Ketua DPRD Jawa Timur Musyafak Rouf menegaskan Pagelaran Wayang Kulit di halaman Kantor DPRD Jatim sebagai puncak filosofis peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. ”Pembangunan fisik dan infrastruktur di Jawa Timur juga membutuhkan pondasi spiritual dan etika,” sebut Musyafak.

Kegiatan  tradisi wayangan di rumah wakil rakyat setelah absen lebih dari satu dekade. “Pagelaran wayang kulit yang kita laksanakan hari ini adalah bagian dari peringatan hari jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur,” ujar Musyafak dalam sambutannya. 

BACA JUGA:Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf Ajak Warga Ramaikan Pagelaran Wayang Kulit di Indrapura

Ia mengingatkan, Jawa Timur merupakan salah satu dari delapan provinsi pertama yang dibentuk pada awal kemerdekaan, tepatnya 12 Oktober 1945. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, sejarah panjang tersebut menunjukkan kematangan Jawa Timur dalam bernegara. 

Slogan Jatim Tangguh Terus Bertumbuh yang diusung Pemprov Jatim, kata dia, mencerminkan fokus pembangunan pada ketahanan ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan. Namun, Musyafak mengingatkan agar gairah pembangunan fisik tidak mengabaikan dimensi batin. “Di antara hiruk-pikuk pertumbuhan fisik dan infrastruktur, kita menyadari perlunya pondasi spiritual dan etika,” katanya.

BACA JUGA:Anggota DPRD Jatim Dorong Peningkatan SDM Linmas untuk Wujudkan Trantibumlinmas di Malang

Ia menjelaskan, kembalinya pagelaran wayang kulit di DPRD Jatim setelah sekitar satu dekade bukan sekadar menambah agenda seremonial. Tradisi ini diposisikan sebagai peneguhan kembali kearifan lokal yang sempat “kosong” dalam ruang-ruang resmi pemerintahan.

“Melalui inisiatif DPRD Jatim, kita mendeklarasikan gerakan revitalisasi budaya. Sebuah komitmen untuk membersihkan kerutan ‘sukerta’ yang mungkin melekat pada lingkungan sosial dan politik kita,” tutur Musyafak.

Tema yang diangkat, “Meruwat Jawa Timur, Merawat Indonesia”, disebut sarat makna. Ia memaknai ruwatan sebagai upaya pemurnian sekaligus selamatan kolektif dari berbagai kesulitan hidup. 

BACA JUGA:Anggota DPRD Jatim Dorong Peningkatan SDM Linmas untuk Wujudkan Trantibumlinmas di Malang

Sumber: