HET Gabah Anjlok, Fraksi PDI-P Jatim Tagih Komitmen Pemerintah Lindungi Petani
Erma Susanti.-Rahmad Hidayat-
Penurunan produksi ini sejalan dengan berkurangnya luas panen yang mencapai 1,62 juta hektare, turun sebesar 0,08 juta hektare atau 4,78 persen dibandingkan tahun 2023. Jika dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras tahun 2024 mencapai 5,35 juta ton, turun 4,53 persen dari 5,61 juta ton di tahun sebelumnya.
Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan produksi padi, seperti Kabupaten Tuban yang mencatat produksi sebesar 523.067 ton GKG pada tahun 2024.
BACA JUGA:Di Tengah El Nino, Petani Sidokumpul Berhasil Panen Raya Padi
Sebaliknya, beberapa wilayah seperti Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Banyuwangi mengalami penurunan produksi. Produksi padi tertinggi pada tahun 2024 terjadi pada bulan April dengan 2,14 juta ton GKG, sedangkan produksi terendah tercatat pada bulan Januari, sekitar 0,28 juta ton GKG.
BACA JUGA:PPL Inspirasi Warnai Panen Raya Padi di NTB
Erma berharap pemerintah, khususnya Bulog, segera mengambil langkah nyata untuk memastikan gabah petani terserap dengan harga yang layak, demi kesejahteraan petani dan stabilitas pasokan pangan di Jatim.
BACA JUGA:Bersama Forkopimda Kabupaten Malang, Gubernur Jatim Panen Raya Padi
“Kami ingin petani di Jatim mendapatkan hasil yang layak dan berimbas pada stabilitasi pangan,” pungkas Erma. (day)
Sumber:



