umrah expo

Tingkatkan Kompetensi Pedagogik Guru, Dosen Unugiri Dampingi Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tingkatkan Kompetensi Pedagogik Guru, Dosen Unugiri Dampingi Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Acara Pendampingan (ist)--

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro melaksanakan kegiatan pendampingan bagi para guru SMP Plus Al-Hidayah, Sugihwaras, Parengan, Tuban. Kegiatan yang berlangsung pada 5 hingga 9 Mei 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, khususnya dalam pengembangan modul ajar Kurikulum Merdeka.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2025 yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNUGIRI. Pelaksanaan kegiatan ini diketuai oleh Ulva Badi' Rohmawati, dengan anggota tim Aya Mamlu'ah dan Anna Prasassty. Dalam kegiatan tersebut, Aya Mamlu’ah dan Anna Prasassty bertindak sebagai narasumber utama yang memberikan materi serta pendampingan kepada 14 guru peserta dari SMP Plus Al-Hidayah.

BACA JUGA:Keren, UNUGIRI Raih Peningkatan Peringkat Akreditasi untuk Lima Jurnal Ilmiah


Mini Kidi--

Latar belakang kegiatan ini berangkat dari kebutuhan peningkatan kapasitas guru di SMP Plus Al-Hidayah, sebuah sekolah yang tergolong baru dengan tenaga pendidik yang sebagian besar juga masih baru. Di tengah penerapan Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan bagi guru dalam menyusun dan mengembangkan modul ajar, pendampingan menjadi penting agar guru mampu merancang pembelajaran yang relevan, kreatif, dan sesuai kebutuhan peserta didik.

Aya Mamlu’ah dalam paparannya menjelaskan tentang penguatan kompetensi pedagogik serta penerapan gamifikasi dalam pembelajaran. Gamifikasi yang dikenalkan meliputi pemanfaatan aplikasi seperti Kahoot, Wordwall, dan Mentimeter, yang bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta karakteristik peserta didik di era digital.

Sementara itu, Anna Prasassty memfokuskan materi pada pengembangan modul ajar Kurikulum Merdeka. Ia membimbing para guru memahami struktur, komponen, dan teknik penyusunan modul ajar yang efektif, sesuai dengan prinsip merdeka belajar.

BACA JUGA:Kolaborasi Unugiri dan Nus International Guest Series

Kegiatan pendampingan ini diawali dengan sesi sosialisasi yang membahas konsep dasar Kurikulum Merdeka, pengembangan modul ajar, kompetensi pedagogik, dan penerapan gamifikasi. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap aspek teoritis yang menjadi dasar dalam pengembangan pembelajaran.

Setelah sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung. Pada tahap ini, narasumber mendampingi peserta dalam menerapkan materi yang telah disampaikan. Para guru berkesempatan menyusun modul ajar berbasis Kurikulum Merdeka sekaligus mencoba aplikasi gamifikasi yang telah diperkenalkan. Pendekatan praktik ini bertujuan agar guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga terampil dalam implementasinya di kelas.

Di akhir kegiatan, sesi tanya jawab dan diskusi dibuka untuk memperdalam pemahaman sekaligus memberikan ruang refleksi. Dari diskusi tersebut, peserta dan narasumber bersama-sama merumuskan kesimpulan sebagai refleksi atas rangkaian kegiatan yang telah dilakukan.

BACA JUGA:Kapolsek Bojonegoro Kota Beri Materi Pencegahan Dampak Judi Online dalam Talk Show HMP HKI Unugiri

Ulva Badi' Rohmawati, ketua tim PKM, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi peningkatan mutu pendidikan di SMP Plus Al-Hidayah. “Kami berharap, setelah kegiatan ini para guru lebih percaya diri dan kompeten dalam menyusun modul ajar serta menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif, baik secara konten maupun metode,” ujarnya.

Kepala SMP Plus Al-Hidayah, dalam sambutannya, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh tim PKM UNUGIRI. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mendukung percepatan peningkatan kapasitas guru di sekolahnya. “Kami berterima kasih atas pendampingan yang telah diberikan. Ini sangat penting, terlebih bagi kami yang baru memulai membangun kultur pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka,” tuturnya.

Sumber: