SURABAYA, MEMORANDUM - Kesehatan mental mahasiswa menjadi sorotan utama di tengah tuntutan akademis dan non-akademis yang tinggi.
Kampus, sebagai tempat belajar dan beraktivitas, memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya kerapuhan mental pada mahasiswanya.
Berikut 6 cara yang dapat dilakukan:
1. Menciptakan Lingkungan Kampus yang Suportif
Kampus perlu membangun budaya yang mendukung dan ramah terhadap kesehatan mental.
Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan awareness tentang kesehatan mental, menyediakan layanan konseling yang mudah diakses, dan mendorong terciptanya komunitas yang saling mendukung.
BACA JUGA:Menjaga Keseimbangan: Pentingnya Pertemanan dalam Mendukung Kesehatan Mental
2. Memberikan Edukasi tentang Kesehatan Mental
Kampus dapat menyelenggarakan seminar, workshop, atau pelatihan tentang kesehatan mental untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
3. Menyediakan Layanan Psikolog dan Konseling
Kampus perlu menyediakan layanan psikolog dan konseling yang mudah diakses dan terjangkau bagi mahasiswa. Layanan ini dapat membantu mahasiswa yang mengalami masalah mental dan emosional.
4. Mendorong Keseimbangan Kehidupan dan Studi
Kampus dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan dan studi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan berbagai kegiatan ekstrkulikuler yang positif dan memfasilitasi waktu istirahat yang cukup bagi mahasiswa.
BACA JUGA:Dampak Terabaikannya Kesehatan Mental: Memicu Gangguan Fisik dan Sosial
5. Membangun Sistem Early Warning
Kampus dapat membangun sistem early warning system untuk mendeteksi mahasiswa yang berisiko mengalami masalah mental.
Sistem ini dapat membantu intervensi dini dan pencegahan masalah mental yang lebih serius.
6. Melibatkan Orang Tua dan Stakeholder Lainnya
Kampus dapat melibatkan orang tua dan stakeholder lainnya dalam upaya pencegahan kerapuhan mental mahasiswa.
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital: Mengatasi Stres dan Kecemasan
Hal ini dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang terbuka dan menjalin kerjasama dalam program-program kesehatan mental.
Dengan menerapkan 6 cara di atas, diharapkan kampus dapat berperan aktif dalam mencegah terjadinya kerapuhan mental pada mahasiswa dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi kesehatan mental sivitas akademika. (mg4)