Budaya dan Postmodernisme: Perspektif Baru dalam Culture Studies

Senin 04-03-2024,20:50 WIB
Reporter : Alreza Deva Febriawati
Editor : Ferry Ardi Setiawan

MEMORANDUM - Postmodernisme telah membawa perspektif baru dalam studi budaya, menantang asumsi dan metodologi tradisional. 

Postmodernisme adalah gerakan filosofis dan budaya yang berkembang pada akhir abad ke-20 sebagai respons terhadap modernisme. 

Postmodernisme mempertanyakan keyakinan dan nilai-nilai modern, seperti universalitas, objektivitas, dan kemajuan.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Lebaran Nusantara: Ragam Budaya Unik yang Hanya Ada di Indonesia

Ciri-ciri Postmodernisme:

BACA JUGA:Perbedaan Menyambut Bulan Ramadan di Pakistan dan India: Keunikan Budaya dan Tradisi

1. Penolakan terhadap metanarasi: Postmodernisme menolak gagasan tentang kebenaran universal dan tunggal.

2. Fragmentasi dan pluralitas: Postmodernisme memandang budaya sebagai kumpulan wacana dan makna yang terfragmentasi dan beragam.

3. Simulakra dan pastiche: Postmodernisme mempertanyakan hubungan antara realitas dan representasi, dengan munculnya simulakra (tiruan tanpa referensi asli) dan pastiche (campuran gaya dan elemen yang berbeda).

4. Ironi dan humor: Postmodernisme sering menggunakan ironi dan humor untuk mempertanyakan nilai-nilai dan norma yang mapan.

BACA JUGA:Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia: Ragam Budaya dan Kearifan Lokal yang Unik

Pengaruh Postmodernisme pada Culture Studies:

BACA JUGA:Lebih dari Puasa: 5 Pengalaman Budaya Unik Ramadan yang Tak Boleh Dilewatkan di Mesir

1. Memperluas fokus kajian: Postmodernisme mendorong Culture Studies untuk mempelajari fenomena budaya yang sebelumnya diabaikan, seperti budaya populer, subkultur, dan media.

2. Memakai metode penelitian yang beragam: Postmodernisme membuka ruang bagi penggunaan metode penelitian yang lebih interdisipliner dan kualitatif.

Kategori :