Pernah Ancam Bunuh Wanita yang Dihamili
Lantaran Jito tidak pernah mau mengantarkan pulang ke Surabaya, Nunuk hanya pamit dan pulang sendiri. Ketika permintaan ini disampaikan, Jito malah marah-marah lebih keras.
Nunuk dibentak-bentak dan tubuhnya dibentur-benturkan ke dinding.
“Kamu mau kabur dan tidak akan kembali kan? Iya kan? Mau meninggalkan aku? Licik! Penipu,” sumpah serapah Jito sebagaimana ditirukan Nunuk.
Suatu saat Nunuk curhat kepada temannya di tempat kerja. Seorang perempuan sebaya dirinya. Tapi apa reaksi perempuan tersebut, sebut saja Iin? “Dia malah menangis di depanku,” kata Nunuk.
BACA JUGA:Conten Creator TikTok Lupakan Bangku Sekolah (3)
Iin malah menceritakan nasibnya kepada Nunuk bahwa dulu dia juga pernah disakiti Jito. Iin dihamili dan dipaksa menggugurkan kandungannya. Kalau tidak mau, Iin diancam akan dihabisi.
Nunuk putus asa. Dia berpikir tidak ada jalan lain kecuali harus meninggalkan Jito. Harus! Tidak bisa tidak. Semakin cepat semakin baik.
Suatu malam Jito tertidur pulas. Diam-diam Nunuk berusaha keluar rumah. Ternyata sulit. Semua pintu terkunci rapat.
Nunuk hanya berputar-putar di dalam rumah. Saat lelah, berhenti dan duduk di kursi dekat jendela dapur , tanpa sengaja lengannya menyenggol kaca nako jendela tersebut.
BACA JUGA:Conten Creator TikTok Lupakan Bangku Sekolah (2)
Terdengar bunyi srek… kaca melorot. Nunuk perhatikan. Ternyata kaca tersebut bisa dilepas dengan mudah. Dengan bersemangat Nunuk lantas mencopoti beberapa kaca di atasnya.
Sebagian kaca nako sudah terlepas. Sudah cukup untuk diterobosi. Hanya, itu tidak bisa dilakukan karena masih ada beberapa pipa besi melintang antarkusen yang menjadi penghalang.
Semangat Nunuk langsung melayang. Bagaimana mungkin dia mampu mematahkan pipa-pipa tersebut? Lehernya terasa lemas dan kepalanya membentur pipa-pipa tadi.
Wow… ternyata pipa-pipa itu bukan besi yang kuat. Berongga di dalam. Ini diketahu Nunuk karena ada dua pipa yang patah dengan mudah ketika terbentur kepalanya.
Nunuk pun bergegas menekuk pipa-pipa tadi dan melepaskannya. Selanjutnya dengan sangat mudah Nunuk menerobos keluar dapur dan berjalan kaki menuju terminal bus.
Agak jauh. Walau begitu, Nunuk menempuhnya hingga berhasil menaiki bus jurusan Surabaya dan turun di Terminal Purabaya, Bungurasih. Waru. Nunuk pun menuju rumah ayah-ibunya.