MEMORANDUM-Bali dikenal sebagai pulau dengan kekayaan budaya yang beragam. Salah satu tradisi budaya yang paling terkenal di Bali adalah upacara ngaben. Simak apa sejarah dari tradisi kematian sakral seperti upacara ngaben di Bali.
Upacara ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali. Upacara ini memiliki makna yang sakral dan merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.
Asal Usul Upacara Ngaben
Asal usul upacara ngaben tidak diketahui secara pasti. Namun berdasarkan catatan sejarah, upacara ngaben telah ada sejak zaman prasejarah di Bali.
Pada zaman itu, masyarakat Bali percaya bahwa kematian merupakan suatu transisi dari dunia nyata menuju dunia lain. Upacara ngaben dilakukan sebagai upaya mengantarkan arwah orang yang meninggal menuju dunia lain.
Dalam bahasa Bali, ngaben berarti "menjadi abu". Upacara ngaben memiliki makna untuk membebaskan jiwa (atma) dari ikatan-ikatan duniawi.
Dengan dibakar, jenazah akan berubah menjadi abu yang kemudian akan larut ke laut atau sungai. Hal ini melambangkan bahwa jiwa orang yang meninggal telah kembali ke Sang Pencipta.
BACA JUGA:Mengenal Asal Usul Upacara Adat Kasada
Jenis-Jenis Upacara Ngaben
Upacara ngaben dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
• Ngaben Sawa Wedana
Ngaben sawa wedana adalah upacara ngaben yang dilakukan untuk pemakaman yang telah dilakukan. Proses pengawetan jenazah dilakukan dengan cara memasukkan jenazah ke dalam peti mati yang terbuat dari batu bata atau kayu. Proses pengawetan ini biasanya memakan waktu sekitar satu bulan.
• Ngaben Asti Wedana
Ngaben asti wedana adalah upacara ngaben yang dilakukan untuk pemakaman yang telah dikubur terlebih dahulu. Proses penguburan jenazah biasanya dilakukan selama sekitar tiga hari. Setelah itu, jenazah akan digali dan dibakar.
• Ngaben Swasta