Di Turki, Wali Kota Risma Pamer Keberhasilan Menutup 6 lokalisasi

Kamis 12-12-2019,12:10 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi keynote speaker pada forum bertajuk  International Forum of Women in Local Governments atau Forum Internasional Perempuan dalam pemerintah daerah.

Acara ini diikuti sekitar tiga ribu peserta yang terdiri dari kurang lebih 27 pemimpin perempuan di dunia, politisi, akademisi serta masyarakat dari berbagai kota di Turki. Bahkan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga hadir dalam forum tersebut.

Yang menarik,  Wali Kota Risma memaparkan penutupan eks Lokalisasi Dolly. Menurut Wali Kota Risma, untuk memecahkan masalah trafficking, harus dicari akar persoalan. Ternyata, diketahui bahwa harus menutup semua tempat prostitusi di enam lokasi Surabaya. Sebab, hampir tiap bulan, ia harus bekerja dengan pihak kepolisian untuk menangani kasus perdagangan manusia yang melibatkan perempuan dan anak-anak.

“Di situ saya mengambil keputusan serius dan berisiko menutup semua prostitusi satu per satu. Saya menyadari betapa besarnya dampak buruk terhadap kehidupan orang di sekitarnya, terutama pada anak-anak,” ujar Wali Kota Risma di ATO Congresium, Ankara Turki, Rabu (11/12/2019).

Penutupan eks lokalisasi mulai dilakukan sejak tahun 2012 secara bertahap. Selain memikirkan proses penutupan, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga harus memberikan solusi bagi warga terdampak penutupan tersebut. Mulai dari pekerja seks, mucikari, penyanyi karaoke hingga tukang parkir.

“Saya terus berjalan dengan menyiapkan mereka semua untuk dibekali pelatihan keterampilan dan memulai bisnis baru. Mengalihkan pekerjaan mereka dengan usaha yang baru,” ungkapnya.

Wali kota yang sekaligus menjabat Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) ini memastikan, sekarang enam wilayah eks lokalisasi itu telah berubah. Area yang dahulunya ladang prostitusi, kini disulap menjadi tempat kreatif.

“Sekarang wilayah itu sudah tumbuh menjadi tempat kreatif, di mana banyak bisnis lokal dapat tumbuh. Usahanya macam-macam, ada batik, makanan, dan banyak lagi,” katanya.(udi/tyo)

Tags :
Kategori :

Terkait