Mulya di Dunia dan Terhormat di Akhirat

Minggu 02-04-2023,18:21 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM Presiden Nusantara Gilang Gemilang Founder RSU Wajak Husada Suatu ketika saat Imam Syafi’i berkunjung dan berguru ke rumah Imam Malik, beliau bertanya kepada gurunya, Imam Malik, tentang orang yang alim selain dia. Imam Malik menyebut Imam Abu Hanifah, Hanya saja, Imam Abu Hanifah sudah meninggal, maka disebutlah murid Imam Abu Hanifah yaitu Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani . "Ilmu Imam Abu Hanifah diwariskan kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban’," ujar Imam Malik kepada Imam Syafi'i. Tanpa berfikir panjang Imam Syafi’i kemudian berpamitan kepada Imam Malik untuk berkunjung ke rumah Muhammad Bin Hasan Asy-Syaibani di Irak, dan yang sangat luar biasa, Imam Malik membiayai perjalan Imam Syafi'i tersebut. Begitu tiba di kediaman Muhammad Bin Hasan Asy-Syaibani, Imam Syafi’i kaget karena beliau juga sangat kaya raya sebagaimana Imam Malik, bahkan saat Imam Syafi'i datang beliau tengah sibuk menata uang dan emas di ruang tamunya. Dalam hati Imam Syafi’i sempat timbul tudingan bahwa Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani adalah materialistis dan keduniawian. Melihat Imam Syafi’i seperti aneh saat menyaksikan hartanya begitu banyak, Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban langsung berucap: “Anda kagum ini, anda kaget ini. Kalau anda mempersoalkan orang sholeh kaya, bagaimana kalau harta ini saya kasihkan kepada orang-orang yang fasik biar dipakai judi, selingkuh, maksiat, dan sebagainya,” kata Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani. Lalu Imam Syafi’i spontan menjawab: “Jangan, jangan, harta ini harus tetap di tangan orang sholeh. Kalau jatuh ke tangan orang fasik sangat berbahaya.” Kadang kita memang salah mempersepsikan kekayaan dan dunia, sehingga menjadi orang yang mudah puas dengan pencapaian-pencapian yang ada. Padahal, untuk membawa kehormatan Akhirat kita harus memiliki bekal kemulyaan didunia yang mumpuni, yang berlimpah, yang letaknya di ujung-ujung jemari bukan di dalam hati kita. Semoga Allah limpahkan keberkahan kepada kita semua di bulan yang mulia Ramadan ini, menjadi booster bagi kegairahan untuk memantaskan diri di dunia agar lebih banyak kemanfaat yang disebarkan, sehingga memiliki bekal kemartabatan di akhirat. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait