Jember Memorandum.co.id - Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Jember, Tabroni memimpin inspeksi mendadak (Sidak) pengerjaan venue guna memastikan kesiapan sebagai tuan rumah Porprov ke-VII yang berlangsung pada 25 Juni - 3 Juni mendatang. Rombongan Komisi A sidak di beberapa tempat yakni di Gedung Olahraga (GOR ) Argopuro, Stadion Notohadinegoro, Kebun Agung, Gor PKPSO Kaliwates, Lapangan Tenis dan Stadion Jember Support Garden (JSG). Dari hasil sidak tersebut terungkap bahwa persiapan Kabupaten Jember sebagai tuan rumah masih diragukan. Bahkan, capaian renovasi venue dengan anggaran Rp 10 miliar masih sangat minim. Khususnya, di JSG sebagai tempat opening olahraga terbesar Se-Jatim itu, capaian pengerjaanya baru 17 persen. Diperkirakan, ketika Porprov berlangsung venue ini belum selesai pengerjaannya. “Jika pengerjaannya masih seperti ini, saya yakin sampai Porprov berlangsung tidak akan selesai,” ujar Sunardi, anggota Komisi A. Menurutnya, seharusnya dari enam venue yang direnovasi sekarang capaian pengerjaannya sudah bisa lebih 50 persen. Tetapi setelah ditinjau ternyata rata-rata masih 30 persenan. “Makanya kami sepakat untuk memanggil semua (rekanan), kalau memang tidak siap, ya sudah, seperti JSG ini hanya 17 persen. Padahal tidak ada pengerjaan lain, sebagai rekanan ya harus konsekuen agar tidak ada pihak lain yang disalahkan,” tambah legislator asal Partai Gerindra ini. Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Jember, Tabroni menjelaskan, dari 6 Venue yang ada, pengerjaan yang paling tinggi hanya 70 persen. ”Yang utama ya JSG ini, lintasan atletiknya belum dikerjakan dan ini yang menjadi perhatian khusus,” jelasnya. Oleh karena itu, kata Tabroni, DPRD perlu mendorong Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Jember untuk memerintahkan seluruh rekanan melakukan percepatan pekerjaan dari seluruh venue. “Sebab pelaksanaan Porprov pada tanggal 25 Juni 2022. Paling tidak sepuluh hari sebelum pelaksanaan sudan harus sudah selesai,” katanya. Legislator asal PDI Perjuangan ini mendesak seluruh kontraktor harus bekerja keras untuk segera menyelesaikan proyek. Kalau perlu, menambah tenaga teknis dan pekerja baru. “Terkait problem lintasan atletik yang bahannya dari luar negeri, itu adalah risiko yang harus mereka tanggung. Karena ketika mereka menang lelang, seharusnya mereka sudah siap dengan konsekuensinya,” terang Tabroni. Memang lelang proyek sedikit terlambat, sehingga akibatnya, persiapan rekanan pun juga mepet. “Tetapi kewajiban itu sekarang berada pada rekanan, kerena pastinya mereka sudah ada kesepakatan, dalam MoU tersebut mereka sepakat apa yang akan dikerjakan mereka,” tegas Tabroni. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Jember, Rahman Anda mengakui telatnya penggarapan karena ada bahan yang harus impor dari luar negeri. "Tadi hasil pekerjaan yang kami pantau, pertama Stadion Notohadinegoro 35 persen. GOR Argopuro 70 persen, GOR PKPSO 35 persen dan lapangan tenis 17 persen dan Jsg 17 persen," ujarnya Masih kata Rahman, pihaknya meminta penyedia untuk mempercepat pekerjaan. "Insyaallah minggu-minggu ini sudah datang (bahan impor) dan langsung kita kerjakan," imbuhnya. Dirinya menambahkan, memang ada berapa pekerjaan yang tak masuk perencanaan kerja. Namun karena sangat dibutuhkan sehingga nanti melalui program anggaran khusus. Namun dengan adendum. (edy)
Sidak Venue Porprov, Komisi A Ragukan Kesiapan Pemkab Jember Sebagai Tuan Rumah
Rabu 18-05-2022,09:21 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :