Gelombang Pertama, Surabaya Terima 33.420 Vaksin

Selasa 12-01-2021,19:19 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Upaya Pemkot Surabaya untuk menjadi prioritas utama penerimaan vaksin akhirnya terwujud. Bersama dua kabupaten lainnya yaitu Sidoarjo dan Gresik, akhirnya Surabaya mendapatkan jatah 33.420 vaksin di gelombang pertama.

Sebelumnya Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengajukan 1,9 juta vaksin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Untuk gelombang pertama mendapat jatah 33.420 vaksin. Itu hanya untuk tenaga kesehatan (nakes) yang sudah iita hitung ada di gelombang pertama, itu hanya untuk nakes yang sudah kita hitung ada 33. 027 orang,” ujar Whisnu usai rapat koordinasi (rakor) dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (12/1).

Tambah WS, sapaan Whisnu Sakti Buana, bahwa untuk kebutuhan nakes di Surabaya sudh mencukupi dari jatah yang diterima untuk gelombang pertama tersebut. 'Tapi kami minta tambahan sekitar delapan ribuan untuk tenaga publik lainnya seperti Polri, satpol PP, linmas, dan lain-lain,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk sementara yang akan masuk ke cold storage aad 10 ribu vaksin dari jumlah 33.420 vaksin. “Sebenarnya kita sudah siapkan 20 ribu vaksin tapi10 ribu untuk reagent swab. Sehingga kita bisanya menampung 10 ribu vaksin. Sementara yang baru jadi ini bisa dengan kapasitas sampai 50 ribu vaksin, dan kita harapkan minggu ini siap sehingga bisa terdistribusi karena di provinsi penyimpanannya juga terbatas,” ujar WS.

WS menambahkan, ada 46 rumah sakit dan 63 puskesmas total 109 fasilitator. “Simulasi sudah kita lakukan semua, 63 puskesmas sudah, 7 rumah sakit sudah melakukan simulasi, dan dua rumah sakit pemerintah. Tinggal tinggal 39 rumah sakit kita dorong untuk simulasi,” tegasnya.

Untuk target sendiri dengan jumlah 33.420 vaksin, tambah WS, maka per minggu dengan 10 ribu vaksin. “Sehari 15 ribu kita maskiamalkan, target kita 1,9 juta dalam 15 bulan,” pungkas WS.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, dalam kegiatan di balai kota akan disiapkan empat meja. Terkait dengan pelaksanan pencanangan vaksin, ambulans, dan semuan disiapakan. “Nanti yang simbolis tetap kita lakukan screening lagi dan asesmen. Secara fisik, tensi, asesmen terkait penyakit komorbid,” ujarnya.

Untuk yang komorbid, tambah Feni, sapaan Fenria Rachmanita,bahwa itu dari ahli yang menyatakannya. “Komorbid tetapi masih bisa terkendali bisa diberikan tetapi tidak dalam tahap pertama. Dan untuk pemantauan, pemkot sudah membuat program pasca vaksinisasi. Jadi ada datanya,” pungkas Feni. (fer/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait