BACA JUGA:Armuji Kawal Warga Darmo Hill Hadapi Klaim Pertamina, BPN Surabaya I Tegaskan Lindungi Hak Warga
Sandy mencurigai adanya indikasi kejahatan lintas negara. Selama bekerja, ia melihat banyak orang baru direkrut secara tiba-tiba, namun kemudian menghilang. Beberapa di antaranya bahkan dijanjikan pekerjaan di Vietnam, namun belakangan diketahui bahwa tujuan sebenarnya adalah Kamboja.
"Enam orang berusia 25 hingga 27 tahun sempat direkrut, namun hanya enam yang berhasil diberangkatkan, sementara empat lainnya gagal. Kini saya tidak tahu nasib mereka karena terputus informasi," beber Sandy.
BACA JUGA:Sengketa Pabrik Garmen di Kedurus Surabaya Memanas, Armuji Tolak Eksekusi Gaya Premanisme
Sandy sendiri sempat bertemu dengan dua pimpinan perusahaan yang disebut-sebut bernama Ahok dan Awen, warga Negara Cina yang tinggal di Kamboja. Pertemuan dilakukan di sebuah gerai Starbucks di Pakuwon, dengan dalih akan dipekerjakan di Vietnam.
Kini, Sandy dan rekan-rekannya kebingungan harus mengadu ke mana. Mereka berharap dukungan dari Wawali Armuji, dapat membuka jalan penyelesaian kasus ini.
BACA JUGA:Wawali Armuji Mediasi Dugaan Pungli Mengatasnamakan Sumbangan 17 Agustusan di Vape Store Bubutan
"Saya ada bukti-bukti yang bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan sidak ke rumah salah satu pimpinan perusahaan bernama Vanessa di daerah Kalijudan," ujar Sandy. (rio)