Waspada! Pelaku Penipuan Asal Purworejo Kabur ke Surabaya, Modus Investasi Bodong

Waspada! Pelaku Penipuan Asal Purworejo Kabur ke Surabaya, Modus Investasi Bodong

Terduga pelaku investasi bodong, Yuni Evianti. Dia diduga beraksi di Purworejo, Jawa Tengah dan kabur di Surabaya--

SURABAYA, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Pelaku penipuan modus investasi bodong di Purworejo, Jawa Tengah disebut-sebut kabur ke Surabaya. Tepatnya berkeliaran di sekitar Wonokromo. Masyarakat diimbau hati-hati.

Terduga pelaku adalah Yuni Evianti. Perempuan berusia 39 tahun ini sesuai KTP berasal dari Wonokromo Pasar, Wonokromo. Kasus dugaan penipuan yang menyeret namanya ini ramai diperbincangkan di beberapa grup Facebook.

BACA JUGA:Puluhan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Jadi Korban Investasi Bodong Kerugian Capai Rp 10 Miliar

Salah satu korbannya adalah Syafika Ahmad. Kepada Memorandum dia mengaku sudah jadi korban bersama lima orang lainnya. Total kerugian yang mereka alami mencapai Rp250 lebih. Modus yang digunakan yakni investasi gula pada tahun 2024 lalu.

"Jadi gula per-50 kilogram, satu karung itu dihargai Rp655 ribu dengan keuntungan Rp100-150 ribu per-karung. Cair bisa 2-3 hari atau seminggu satu kali," katanya kepada Memorandum, Senin, 22 Desember 2025.

Dalam praktiknya, terduga pelaku ini mengaku memiliki bos yang order gula tersebut langsung dari pabriknya. Dia juga mengaku banyak orang di kota besar seperti Jogjakarta, Kebumen, Purworejo, dan sekitarnya itu ikut investasi tersebut.

"Awal bisnis, lancar. Ditengah-tengah, dia mulai banyak alasan seperti barang kosong di pabrik, kendaraan rusak dan pengiriman bisa di stop sampai satu minggu," lanjutnya.

BACA JUGA:Kasus Investasi Bodong, Ketua Granat Arie Soeripan: Kami Minta JPU Menuntut De Laguna & M Luthfy Maksimal

Merasa ada kejanggalan, korban meminta keluar dari investasi tersebut dan uangnya yang telah masuk kepada terduga pelaku ini dikembalikan. Namun Yuni selalu berkelit dengan menjanjikan uang korban kembali paling lama satu bulan, dengan catatan apabila digantikan investor.

"Tapi ditengah-tengah menunggu  uang kembali, dia memberikan uang keuntungan beberapa karung gula. Misal kita ikut 10 karung, itu diberi cairan dua karung dulu," ungkapnya.

Ketika sudah jatuh tempo dan ditagih korbannya, Yuni berdalih bila bisnis tetap jalan. Sebab korban telah menerima keuntungan meski tidak utuh. Kalau korban bersikeras ingin uangnya kembali, mereka diminta menunggu satu bulan lagi.

"Berulang kali kayak gitu. Akhirnya ada korban lain lapor ke Polres Purworejo pada 16 September kemarin. Terus pelaku menghilang dan diduga kabur ke Surabaya," paparnya.

 

Fika menduga di Surabaya terduga pelaku mencari mangsa baru. Informasi yang dia dapat, Yuni sekarang berkamuflase sebagai penjual nasi pecel dan sempol ayam di sekitaran Pasar Wonokromo.

Sumber:

Berita Terkait