Jember, Memorandum.co.id - Meskipun tengah dilanda pandemi Covid-19, ternyata animo masyarakat membeli parcel masih cukup besar dan meningkat 50 persen dari dua tahun sebelumnya.
Untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi wabah corona, pengusaha parcel punya banyak cara agar omset penjualan meningkat. Layanan online menjadi jalan keluar bagi pengusaha parcel untuk mendongkrak omzetnya.
"Dengan menggunakan cara pemesanan virtual, jadi sebelum memasuki bulan puasa toko sudah upload di Instagram dan Facebook, orderan sudah bisa lewat oline tidak perlu ke toko, transfer kemudian paket parcel dikirimkan ke konsumen," ujar Gebby Angela pemilik Shakinah rumah parsel di sela-sela melayani pembeli, Jum'at (22/5).
Gebby, Juga menyediakan paket hemat pencegahan covid 19 berisi sabun dan hand sanitizer serta masker. "Permintaan dan pesan semakin banyak bahkan sebelum bulan puasa sudah masuk hingga 50 persen meningkat dari tahun sebelumnya, dalam satu hari bisa menjual 200 hingga 250 paket parcel,"ungkap Gebby.
Pada Ramadan 2020, kata dia, ratusan stok parcel yang diproduksi sudah ludes terjual empat hari sebelum Lebaran. Sehingga banyak pesanan parsel untuk menunggu dapat terpenuhi karena keterbatasan bahan baku.
“Untuk tahun ini sendiri, sampai hari ini stok kami sudah menipis, itu pun karena stoknya memang diturunkan mengingat pandemi ini pasti berdampak pada permintaan parcel. Namun ternyata masih banyak permintaan dan masih bisa diproduksi lagi,” kata Gebby
Perihal harga, Gebby sengaja tidak memasang harga tinggi, yaitu dengan kisaran harga mulai dari Rp100 ribu sampai dengan Rp1.500.000. Sebab, Gebby tidak ingin konsumennya semakin menurun akibat harga yang terlalu mahal.
“Saya sendiri karena berjualan online, saya masih memegang harga sesuai katalog, dan siapa cepat dia dapat saja, Karena kalau saya pasang harga tinggi, konsumen bisa langsung beralih ke penjual lain,”pungkas Gebby.
Salah seorang pembeli parcel, Rizky mengatakan, membeli parcel secara virtual di tengah wabah covid ini untuk mendukung arahan pemerintah, parcel merupakan salah satu cara baik untuk bersilaturahmi, dengan tidak perlu bertemu tapi bisa menyampaikan pesan melalui kiriman parcel.
"Seperti himbauan dari pemerintah masyarakat untuk tetap dirumah saja, sebagai pengganti pertemuan dan anjangsana di tengah sebaran pandemi Covid-19 kami mengirimkan parsel pada kolega dan keluarga maupun untuk kerabat dekat,"kata Rizky Warga Sumbersari. (edy/gus)