Surabaya, memorandum.co id - Keluhan ratusan pedagang yang berjualan di Jalan Gresik PPI terkait penutupan pasar disikapi bijaksana Pemkot Surabaya. Sebab penutupan itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menegaskan, penutupan itu untuk kebaikan bersama. Lantaran yang positif virus corona banyak.
"Kami melakukan tindakan penutupan tersebut semata-mata untuk menyelamatkan pedagang atau warga dari virus mematikan tersebut. Percuma saja pedagang punya uang banyak, tapi kemudian kena virus corona dan meninggal. Yang penting nyawa kita selamat, soal harta itu masih bisa dicari, "ujar dia.
Seperti diketahui sejak Rabu (15/4) hingga Rabu (29/4) pasar di Jalan Gresik PP ini ditutup sementara. Sebab berdasarkan surat Dinas Kesehatan Nomor 443/15943/436.7.2/2020 tertanggal 14 April yang menyebutkan ada 26 kasus Covid-19 di wilayah Jalan Gresik PPI dan masih berpotensi bertambah.
"Makanya pasar tersebut kita tutup selama 14 hari untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona melalui kontak langsung pedagang dan pembeli. Setelah itu nanti akan kita evaluasi. Kita koordinasikan dengan dinas kesehatan. Jika toh nanti dibuka lagi mesti ada protokol kesehatan yang wajib dipatuhi semua pedagang atau pembeli," ungkap Agus.
Penutupan pasar Jalan Gresik PPI tertuang dalam surat dari Kecamatan Krembangan Nomor 300/323/436.9.15/2020 yang ditandatangani Camat Krembangan Agus Tjahyonol tertanggal 14 April 2020.
Salah satu pedagang yang meruapkan warga sekitar mengaku dirinya tidak membuka lapak, tapi tetap melayani warga yang jadi pelanggan tetapnya. Bahkan, ia rela mengantar barang ke rumahnya agar dapur tetap mengebul. (dhi/gus)