Khofifah Dorong Kampung Produksi Songkok di Gresik Jadi Desa Devisa, Bisa Tembus Pasar Global

Rabu 16-10-2024,08:14 WIB
Reporter : Tri Haryoko
Editor : Muhammad Ridho

Pertama, kata Khofifah, mereka akan mendapatkan pendampingan untuk peningkatan kualitas produk. Kemudian yang kedua, warga masyarakat akan mendapatkan bantuan permodalan. 

Dan yang ketiga ketika  sudah menjadi desa devisa, mereka juga akan mendapatkan akses market yang lebih luas bahkan untuk menembus pasar ekspor.

“Tadi saya tanya apa sudah ekspor produknya, ternyata sudah masuk Malaysia. Nah ini potensi untuk dikembangkan. Karena banyak negara yang lain yang juga menggunakan kopyah. Misalnya Pakistan, Afrika dan juga negara lain,” tegas Khofifah. 

BACA JUGA:Kampanye di Pasar Kapasan, Khofifah Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Pedagang

Pihaknya mendukung sentra produksi kopyah ini untuk terus berkembang. Terlebih di Pemprov Jatim di periode pertama Khofifah telah mengembangkan program OPOP yang sudah menjalin kerjasama dengan Islamic Development  Bank. 

“Kami bertemu dengan pimpinan IsDB, kita bersiap untuk membangun koneksitas pasar dengan negara-negara OKI. Nah itu antara lain pintu masuknya adalah LPEI,” pungkas Khofifah.

BACA JUGA:Cegah Meningkatnya Kasus Bunuh Diri, Khofifah-Emil Siapkan Program Khusus Mental Health untuk Anak Muda

Di sisi lain, Rodiyah, salah satu pelaku usaha kopyah di kampung ini, menegaskan bahwa peak season untuk produksi kopyah di sini adalah pada bulan Ramadhan dan juga Idul Fitri. 

“Kalau bulan puasa dan lebaran itu produksi di kampung ini bisa sampai ribuan kodi. Tapi kalau tidak peak season itu 20-30 kodi saja sudah alhamdulillah,” tegas Rodiyah.

Di sini, warga kampung saling berkomunikasi untuk pemasaran dan pembukaan pemesanan. Siapa yang dapat order besar pasti langsung dibagi dengan warga setempat. Sehingga kekeluargaan dan upaya menjaga kontinuitas produksi selalu dilakukan.

“Jadi kita melayani pembuatan untuk banyak merk, tergantung pemesanan. Dan modelnya juga banyak, ada yang polosan hitam, ada pula yang coklat, berbordir dan lain-lain. Semua bisa sesuai pesanan atau custom,” ujar Rodiyah.

BACA JUGA:Pekerja Jatim Siap Menangkan Khofifah, Bentuk Terima Kasih Kuota Pendidikan Khusus Anak Buruh

Sedangkan untuk bahan baku, yang masih impor adalah beludru bahan kopyah hitam. Bahan tersebut harus dibeli dari negara gingseng Korea. Selain itu sudah bisa dibeli di dalam negeri.

“Kami berharap ibu Khofifah bisa kembali menjadi Gubernur Jawa Timur dan membantu agar kampung produksi kopyah ini semakin berkembang,” pungkas Rodiyah. (yok)

Kategori :