Pantai Mbah Drajid: Dari Gersang Menjadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

Senin 12-08-2024,23:13 WIB
Reporter : Biro Lumajang
Editor : Ferry Ardi Setiawan

LUMAJANG, MEMORANDUM - Lebih dari satu dekade yang lalu, Pantai Mbah Drajid di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikenal sebagai kawasan pesisir yang tandus dan penuh sampah. Kini, pantai ini telah mengalami transformasi luar biasa berkat upaya keras sekelompok warga setempat.

BACA JUGA:Pimpin Apel Bersama ASN-Non ASN, Gus Ipul Titipkan Dua Pesan Penting, Apa Itu?

Dipimpin oleh Lestari, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Pansela Lestari, inisiatif penghijauan dimulai dengan misi untuk mengubah pantai menjadi lebih asri dan ramah lingkungan. Berkat kerja sama komunitas, mereka menanam berbagai jenis pohon seperti Cemara Laut, Ketapang, dan Pohon Waru di sepanjang pesisir pantai. Hasilnya, ratusan pohon tumbuh subur, menjadikan Pantai Mbah Drajid sebagai lokasi yang lebih sejuk dan menarik.

"Dulu lahan di pesisir pantai Mbah Drajid sangat gersang. Kami melakukan penghijauan bersama masyarakat dengan harapan pantai ini menjadi lebih asri dan banyak dikunjungi wisatawan," ujar Lestari, Kepala Desa Wotgalih, saat diwawancarai di lokasi, Senin 12 Agustus 2024.

BACA JUGA:Diduga Cemarkan PKB dan Cak Imin, Lukman Edy Dilaporkan ke Mapolres Madiun

Upaya tersebut terbukti efektif. Pantai yang dulunya sepi kini ramai dikunjungi wisatawan hampir setiap hari, bukan hanya pada hari libur besar seperti Idulfitri. Hal ini memberikan dampak langsung pada perekonomian lokal, dengan warung-warung yang sebelumnya sepi kini dipadati pembeli, memberikan sumber penghasilan tambahan bagi penduduk setempat.

"Alhamdulillah, selain berdampak positif pada lingkungan, ada juga manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat," tambah Lestari.

BACA JUGA:Kantah Trenggalek Serahkan Uang Ganti Rugi Pembangunan Bendungan Bagong Tahap 12, 13, dan 14 tahun 2024

Sebagai Kepala Desa Wotgalih, Lestari tidak hanya fokus pada penghijauan. Ia juga secara aktif melibatkan masyarakat, komunitas lokal, tim Destana, Pokdarwis, dan siswa sekolah dalam pelestarian lingkungan. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar juga diberikan kepada pemilik warung dan masyarakat luas.

"Kami juga mengajak masyarakat dan memberikan edukasi, terutama kepada warga yang memiliki warung, untuk turut menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.

BACA JUGA:Kantor Imigrasi Surabaya Berhasil Pertahankan Predikat WBBM

Konsistensi dalam pelestarian lingkungan ini membuahkan hasil manis. Pada tahun 2017, LMDH Pansela Lestari resmi terbentuk dan diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, menandai langkah penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di kawasan Pantai Mbah Drajid. (*)

Kategori :