Lonjakan Nataru Bukan Kejutan, Ketidaksiapan Kita yang Mengejutkan
--
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), berbagai instansi transportasi kembali bergerak serentak.
Ramp check kapal digelar di pelabuhan, bandara menambah petugas, terminal memperkuat armada, dan posko pengamanan bermunculan di berbagai titik.

Mini Kidi--
Semua langkah ini penting, tetapi pada saat yang sama menunjukkan bahwa Indonesia masih berkutat pada pola kerja musiman, bukan strategi jangka panjang.
Setiap tahun, situasinya hampir identik, yakni arus mudik liburan meningkat, antrean menumpuk, jadwal molor, keluhan publik muncul, lalu pemerintah mengeluarkan imbauan tambahan.
BACA JUGA:Jangan Menunggu Bencana Baru Bergerak
Siklus ini berulang tanpa ada perubahan signifikan pada fondasi transportasi kita.
Padahal, lonjakan penumpang pada akhir tahun bukan kejutan, ini pola yang sudah berlangsung puluhan tahun, sebenarnya yang mengejutkan justru ketidaksiapan kita mengantisipasinya secara sistemik.
Salah satu persoalan mendasar terletak pada kurangnya integrasi antar moda transportasi.
BACA JUGA:Prostitusi Tidak Pernah Mati
Pelabuhan bekerja sendiri, bandara berjalan dengan sistemnya, sementara angkutan darat punya ritme sendiri.
Tidak ada pusat kendali terpadu yang memantau pergerakan nasional secara real-time.
Akibatnya, hambatan kecil bisa berkembang menjadi kemacetan besar hanya karena koordinasi tidak terhubung.
Contoh paling mencolok terlihat di sektor pelayaran, pelabuhan-pelabuhan kecil seperti Jangkar, Ketapang, atau Tanjung Wangi selalu menjadi titik rawan setiap musim liburan.
Antrean kendaraan mengular, penumpang menumpuk, dan kesiapan teknis kapal sering hanya berada pada ambang minimal.
BACA JUGA:Membangun Karakter Siswa atau Sekadar Menciptakan Ketakutan
Ramp check yang digencarkan memang meningkatkan kewaspadaan, tetapi tetap bersifat temporer.
Infrastruktur dasar, mulai dari tata ruang dermaga, peralatan navigasi, hingga manajemen antrean, masih belum mengikuti kebutuhan masa kini.
Pendekatan kita juga sangat bergantung pada pengerahan personel, ribuan petugas diturunkan untuk mengatur arus, memeriksa dokumen, hingga memastikan keselamatan.
Namun ketika beban kerja meningkat dan ritme berubah cepat, sistem manual ini tidak cukup menopang pelayanan.
Sumber:

